Ke Hongkong beli oleh-oleh apa ya? Bagaimana jika mainan berupa model kit? Sampingkan dulu keinginan belanja benda fashion atau pernak-pernik oleh-oleh lainnya, karena ada pesanan dari orang penting untuk membeli beragam mainan koleksi.
Gara-gara pasangan hobi mengumpulkan miniatur pesawat tempur dan model kit, akhirnya aku kena getahnya saat singgah ke Hongkong. Ia hanya ingin dibawakan oleh-oleh model kit.Â
Aku berdalih kenapa tidak beli online saja via lelang online atau marketplace. Dia beralasan harga model kit-nya bakal lebih murah karena bebas ongkos kirim. Ia juga penasaran seperti apa sih toko mainan yang biasa menjadi langganannya. Ya karena kasihan akhirnya kuturuti keinginannya.Â
Aku pun kemudian browsing lokasi toko mainan yang menjual model kit di Hongkong. Namanya Hobby Easy. Lokasinya ada di Unit G, 1/F, Sunview Industrial Building, 3 On Yip Street, Chai Wan, Hong Kong.
Aku geleng-geleng kepala ketika melihat rute MRT atau bus yang menuju ke daerah tersebut. Busyet jauh banget, beda pulau. Tempat penginapanku di kawasan Tsim Sha Tsui Kowloon, sedangkan Hobby Easy ada di Pulau Hongkong pinggiran, paling ujung jika naik MRT.
Hari itu aku baru saja tiba di Hongkong dari Macao. Aku dan Pak Dzulfikar naik kapal ferry di mana perjalanannya berlangsung singkat, hanya sekitar 45 menit. Setelah naik tram, kami berpisah.Â
Pak Dzul ingin melihat momen matahari terbenam dari puncak tertinggi di Hongkong tersebut, sementara aku menuju lokasi toko mainan. Aku pun mencoba segera beradaptasi dengan rute MRT.Â
Rutenya tidak susah sih dari Stasiun Central tinggal naik satu kereta hingga mentok di ujung, tidak perlu transit. Rutenya menuju Island dengan line warna biru. Setelah keluar dari Stasiun Chai Wan-nya kesulitan baru dimulai.
Zinnnnggg... aku terpesona ketika melihat suasana di luar stasiun. Bukan karena banyak gedung megah atau pusat perbelanjaan yang mewah. Melainkan suasananya yang begitu lengang. Begitu sepi, sangat berkebalikan dengan kawasan Hai Phong, Kowloon tempatku menginap.Â
Ternyata hampir dua kilo jarak toko tersebut dari stasiun. Aku was-was dan melihat jam. Sudah hampir pukul tujuh malam sementara toko bakal tutup pukul 19.30.
Rute jalan kaki yang diberikan Google Maps kurang jelas. Aku beberapa kali bertanya ke pejalan kaki yang kutemui. Sebagian menolak kutanyai karena tidak bisa berbahasa Inggris. Ada juga yang menyarankanku naik bus tapi tidak tahu di mana aku harus turun. Akhirnya aku pun terus berjalan kaki. Dan....jalanan yang kulalui makin sepi.Â