"Sobat, maafkan aku mencintainya. Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti"
Lagu Sobat menjadi pamungkas pertunjukan Allchestra Padi Reborn Begitu Indah yang ditayangkan Global TV Jumat malam (8/12). Selama tiga jam sejak pukul 21.30 WIB Sobat Padi dihibur dengan belasan lagu-lagu kondang milik band Padi yang dibawakan dengan beragam genre. Aku ikut bernyanyi setiap lagu dimainkan. Benakku berkelana ke 20 tahun silam sejak berkenalan dengan Padi.Â
Saat itu aku masih remaja. Sebuah saluran radio di kota Malang memutar lagu berirama pop rock yang sekali mendengar, membuatku langsung jatuh hati. Lagu itu adalah Sobat.
Aku tidak suka liriknya, tapi aku suka musiknya dan cara si vokalis membawakan lagunya yang rasanya begitu menjiwai lagunya. Baru kemudian kuketahui lagu itu berjudul Sobat dan dibawakan oleh Padi.
Beruntung kawanku yang tahu hobiku mendengarkan musik menghadiahiku album kaset Indie Ten. Padi dengan Sobat menjadi bagian dari album yang juga mengenalkan band beken seperti Cokelat.
Album Indie Ten termasuk sukses, beberapa band yang tergabung di dalamnya juga namanya ikut melambung. Padi yang dulu bernama Soda pun tak lama kemudian merilis album pertamanya, Lain Dunia (1999). Sukses besar. Banyak tembangnya yang berseliweran di radio.
Lagu Sudahlah tidak kujadikan favorit karena lagu ini agak mengingatkanku pada lagu Run-nya Collective Soul. Nuansanya agak mirip. Sedangkan lagu-lagu seperti Mahadewi, Seperti Kekasihku, dan Begitu Indah agak bosan karena terlalu sering dimainkan oleh band-band di festival musik.
Beri Aku Artimemiliki makna yang dalam. Konon lagu ini merupakan curhatan pecandu narkoba yang merasa kehilangan teman-temannya. Bagiku lagu ini memiliki melodi yang bagus dan lirik yang menyentuh. Lagu ini juga mengingatkanku pada teman masa kecilku yang entah kenapa kemudian teradiksi oleh obat-obatan terlarang.
Dimana kawanku, inginku menyapa
beri aku ruang, tempatkan diriku