Investasi bagi sebagian besar masyarakat masih dianggap sesuatu yang eksklusif. Seolah-olah hanya mereka yang kaya atau yang berkecimpung di pasar modal yang bisa berinvestasi. Padahal investasi itu bisa dilakukan siapa saja, mulai dari seratus ribu rupiah. Aku dan Kalian pun makin dimudahkan untuk berinvestasi karena bisa menggunakan perangkat mobile.
Sabtu pagi (28/10) aku bergegas menuju restoran Bebek Bengil di kawasan Menteng tempat diadakan Kompasiana Nangkring bertemakan investasi. Sengaja aku mengosongkan jadwal hari itu karena ingin memutakhirkan wawasan tentang dunia investasi.
Ternyata tidak salah aku menghabiskan beberapa jam di even tersebut, karena wawasan tentang pasar modal terutama reksa dana pun kemudian bertambah.
Ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam Kompasiana Nangkring berjudul Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah, danAman.Mereka adalah Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners, Rangga Almahendra, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, dan Rully Hariwinata sebagai Head Product and Proposition BNPP Paypro. Moderatornya adalah presenter cantik yang dekat dengan kompasianer, yaitu Cindy Sistyarani.

Jumlah penabung per 1 November 2016 seperti dilansir BisnisIndonesia baru mencapai 19% dari total usia produktif di Indonesia, apalagi dengan investasi. Informasi dan pengetahuan masyarakat tentang tata cara dan keuntungan berinvestasi di pasar modal masihlah rendah. Investor reksa dana baru mencapai 523.309 orang, sedangkan keseluruhan investor pasar modal mencapai 1 juta berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang dilansir oleh laman Investasiku (4/8/2017). Untuk itulah literasi tentang pasar modal penting diberikan oleh masyarakat. Karena sama halnya dengan tabungan, investasi juga memiliki imbas mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Â
Salah satu cara meningkatkan literasi pasar modal ke masyarakat adalah dengan menghelat even yang menghadirkan kompasianer. Para kompasianer gemar menulis dan membagikan ilmunya lewat tulisan. Artikel yang beredar melalui dunia maya tersebut akan menjangkau masyarakat di berbagai pelosok nusantara.
Literasi Pasar Modal dan Gerakan Aku Bisa Investasi
Kembali ke even nangkring, Vivian mengawali pemaparannya dengan menjelaskan kenapa masyarakat perlu berinvestasi. Unsur utamanya adalah inflasi. Dengan inflasi tahun 2017 berkisar 6,08 persen, maka nilai dana yang tersimpan di tabungan dan deposito pun tergerus. Yield (imbal hasil) deposito berkisar 5,92 persen/tahun dan belum dipotong pajak sebesar 20 persen.

Properti banyak disukai akan tetapi menjualnya relatif susah dan lama. Saham dikenal sebagai investasi yang menguntungkan, namun nilainya fluktuatif sehingga lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk itu sebelum berinvestasi, seseorang perlu mengukur risiko profilnya, apakah ia seseorang yang suka hal yang stabil, tahan terhadap guncangan ekonomi, atau malah takut terhadap fluktuasi.Â
Selain itu ia perlu menentukan waktu berinvestasi, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek. Dengan menentukan durasi maka dana yang tersimpan untuk berinvestasi tidak diutak-atik sebelum masanya berakhir. Oleh karena bisa saja saat diambil, misalkan reksa dana saham, nilainya saat itu sedang turun.
Kenapa masyarakat masih banyak yang belum berinvestasi? Menurut Vivian hal ini dikarenakan literasi pasar modal yang kurang. Masih ada anggapan investasi itu menguras waktu, tidak aman, mahal, dan pengurusannya ribet. Oleh karenanya tahun ini BNP Paribas mengkampanyekan gerakan #Akubisainvestasi.
Vivian kemudian menjelaskan tentang reksa dana. Menurutnya reksa dana cocok sebagai pilihan berinvestasi bagi investor pemula, mereka yang baru bekerja atau mereka yang sibuk. Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi di sini contohnya adalah BNP Paribas Investment Partner. Dalam operasionalnya, manajer investasi bekerja sama dengan bank kustodian. Peran bank kustodian ini adalah menyimpan, mencatat, dan mengadministrasikan dana milik investor dan portfolio efek reksa dana, serta menyelesaikan transaksi dan menghitung nilai aktiva bersih reksa dana.Â
Dengan berinvestasi di reksa dana maka masyarakat tidak perlu pusing karena yang bertransaksi dan mengelola dana adalah manajer investasi, semua reksa dana  dan manajer investasi diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), struktur biaya reksa dana transparan dan bisa dimulai dengan 100 ribu rupiah, dan akses pembelian/penjualan reksa dana yang makin mudah secara online dan melalui aplikasi mobile.
Ada empat jenis reksa dana yang ditawarkan ke masyarakat, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana pasar saham. Reksa dana pasar uang memiliki risiko paling minim, return rendah, dan paling cocok bagi pemula, sedangkan reksa dana pasar saham umumnya memiliki return tertinggi, risiko tinggi karena volatile, dan lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

Ia berpesan tidak lagi menunda berinvestasi. Karena siapapun bisa menjadi investor tanpa perlu terkendala waktu atau modal. Reksadana ini jadi salah satu solusi, jelasnya.
Mengumpulkan Duit Jangan Seperti Menimba Air
Giliran Rangga, dosen yang sekaligus vlogger membagikan ilmunya tentang investasi. Menurutnya investasi itu penting karena realita saat ini menunjukkan 70 persen pensiunan menjadi beban bagi orang-orang di sekelilingnya.

Dengan berinvestasi maka keringat dan jerih payah saat bekerja itu terlihat. Ia pernah merasakan bekerja dan gajinya terasa menguap begitu saja alias numpang lewat. Oleh karenanya ia mengingatkan agar mengumpulkan duit itu jangan seperti menimba air, jika tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang. "Lebih baik jadi pompa air," ujar Rangga. Sehingga, ketika seseorang sedang pasif bekerja tetap ada simpanan.
Oh ya Rangga ini adalah suami dari Hanum Salsabiela Rais, penulis buku 99 Cahaya di Langit Eropayang sudah difilmkan. Ia juga aktif membagikan ilmunya di bidang investasi lewat video tutorial yang diunggahnya di Youtube. Berikut salah satunya.
Tentang BNP Paribas dan PayPro
PT. BNP Paribas Investment Partners merupakan perusahaan manajer investasi yang berdiri tahun 1992. Sebelumnya ia dikenal dengan nama PT Fortis Investment. Perusahaan ini mendapatkan ijin dari Bapepam-LK sebagai manajer investasi di bidang pengelolaan dana berupa reksa dana tertanggal 13 Juli 1992.
Perusahaan ini mengelola beragam jenis reksa dana, reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, reksa dana pasar modal, dan reksa dana terproteksi. Yang termasuk reksa dana pasar uang di antaranya. BNP Paribas Rupiah Plus dan BNP Paribas LARGO. Produk reksa dana pendapatan tetap contohnya BNP Paribas Proxima dan BNP Paribas Omega. Yang termasuk reksa dana campuran adalah BPP Paribas Dana Investa, BNP Paribas Integra dan BNP Paribas Spektra. Reksa dana pasar modal adalah BNP Paribas Ekuitas, BNP Paribas Inspira, dan BNP Paribas Pesona. Sedangkan reksa dana proteksi adalah BNP Paribas Kapital VI dan BNP Paribas Gemilang.
Tahun 2017 BNP Paribas meraih banyak penghargaan. Di antaranya Asset Management Company of The Year, Best Islamic Asset Management House of The Year, Fund House of The Year, Most Innovative Product yaitu #AkuBisaInvestasi Access, dan Best Islamic Product yaitu BNP Paribas Cakra Syariah USD.
Dalam memasarkan produknya, BNP Paribas Investmentbekerja sama dengan 22 mitra distribusi yang terdiri dari bank, sekuritas, dan channel online. Salah satu channel online tersebut adalah Paypro.
Tentang Paypro, Rully menjelaskan bahwa Paypro merupakan e-wallet plus. Aplikasi mobile ini bukan hanya membantu penggunanya bertransaksi sehari-hari seperti membeli pulsa, membayar tagihan listrik, melakukan transfer uang dengan nomor rekening, akan tetapi juga sebagai sarana berinvestasi. Paypro bekerja sama dengan BNP Paribas untuk membantu masyarakat berinvestasi reksa dana mulai dari Rp 100 ribu.



Nah, dengan Rp 100 ribu Kalian bisa memulai jadi investor. Yuk segera berinvestasi agar masa depan lebih terjamin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI