Selain itu ia perlu menentukan waktu berinvestasi, apakah ingin melakukan investasi jangka panjang atau jangka pendek. Dengan menentukan durasi maka dana yang tersimpan untuk berinvestasi tidak diutak-atik sebelum masanya berakhir. Oleh karena bisa saja saat diambil, misalkan reksa dana saham, nilainya saat itu sedang turun.
Kenapa masyarakat masih banyak yang belum berinvestasi? Menurut Vivian hal ini dikarenakan literasi pasar modal yang kurang. Masih ada anggapan investasi itu menguras waktu, tidak aman, mahal, dan pengurusannya ribet. Oleh karenanya tahun ini BNP Paribas mengkampanyekan gerakan #Akubisainvestasi.
Vivian kemudian menjelaskan tentang reksa dana. Menurutnya reksa dana cocok sebagai pilihan berinvestasi bagi investor pemula, mereka yang baru bekerja atau mereka yang sibuk. Reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi di sini contohnya adalah BNP Paribas Investment Partner. Dalam operasionalnya, manajer investasi bekerja sama dengan bank kustodian. Peran bank kustodian ini adalah menyimpan, mencatat, dan mengadministrasikan dana milik investor dan portfolio efek reksa dana, serta menyelesaikan transaksi dan menghitung nilai aktiva bersih reksa dana.Â
Dengan berinvestasi di reksa dana maka masyarakat tidak perlu pusing karena yang bertransaksi dan mengelola dana adalah manajer investasi, semua reksa dana  dan manajer investasi diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), struktur biaya reksa dana transparan dan bisa dimulai dengan 100 ribu rupiah, dan akses pembelian/penjualan reksa dana yang makin mudah secara online dan melalui aplikasi mobile.
Ada empat jenis reksa dana yang ditawarkan ke masyarakat, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana pasar saham. Reksa dana pasar uang memiliki risiko paling minim, return rendah, dan paling cocok bagi pemula, sedangkan reksa dana pasar saham umumnya memiliki return tertinggi, risiko tinggi karena volatile, dan lebih cocok untuk investasi jangka panjang.
Ia berpesan tidak lagi menunda berinvestasi. Karena siapapun bisa menjadi investor tanpa perlu terkendala waktu atau modal. Reksadana ini jadi salah satu solusi, jelasnya.
Mengumpulkan Duit Jangan Seperti Menimba Air
Giliran Rangga, dosen yang sekaligus vlogger membagikan ilmunya tentang investasi. Menurutnya investasi itu penting karena realita saat ini menunjukkan 70 persen pensiunan menjadi beban bagi orang-orang di sekelilingnya.
Dengan berinvestasi maka keringat dan jerih payah saat bekerja itu terlihat. Ia pernah merasakan bekerja dan gajinya terasa menguap begitu saja alias numpang lewat. Oleh karenanya ia mengingatkan agar mengumpulkan duit itu jangan seperti menimba air, jika tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang. "Lebih baik jadi pompa air," ujar Rangga. Sehingga, ketika seseorang sedang pasif bekerja tetap ada simpanan.