Nasib kurang baik menyertai film Gerbang Neraka yang dirilis hari ini (20/9). Meskipun memasang bintang papan atas seperti Reza Rahadian, Julie Estelle, Lukman Sardi, dan Ray Sahetapy, film ini banyak mendapat kritikan oleh sebagian penonton yang menghadiri Gala Premiere dan Pre Screnning-nya. Para bintang tersebut, bahkan aktor sekelas Reza Rahadian, ternyata tidak mampu menyelamatkan Gerbang Neraka karena narasinya yang serba nanggung.
Awalnya saya antuasis akan kehadiran film ini. Sebuah film yang menggabungkan genre horor, petualangan, dan misteri. Wah seru nih kayaknya. Apalagi pemerannya adalah Reza Rahadian, aktor yang langganan penghargaan, juga si cantik Julie Estelle yang bermain cemerlang sebagai Hammer Girl dalam The Raid 2. Sutradaranya juga Rizal Mantovani yang sudah piawai membesut film horor seperti Trilogi Kuntilanak dan Jelangkung.
Saya ingat menonton trailer film ini sekitar bulan Juni tahun lalu. Sayangnya hingga akhir tahun 2016, film yang saat itu berjudul Firegate, tak kunjung diputar. Untuk mengobati rasa penasaran maka saya pun membeli novelnya yang berjudul Firegate: Piramida Gunung Padang dan ditulis Rizki Ridyasmara berdasarkan ide Robert Ronny, si penulis naskah skenario.
Profesor Theo sendiri berharap jika penelitian ini sukses maka rasa rendah diri yang kerap muncul dalam diri sebagian warga Indonesia bisa berganti menjadi rasa bangga sebagai bangsa yang pernah menjadi pusat peradaban dunia. Ya, buku ini memulainya dengan baik, meskipun kemudian ketika kisah horor bermula maka tatanan cerita dalam buku ini mulai goyah dan semakin ke belakang semakin berantakan (Ulasan buku disini).
Meskipun cerita dalam novelnya telah kuketahui dengan baik dan agak kecewa dengan alur ceritanya, saya masih tetap diliputi rasa penasaran akan filmnya. Bisa jadi filmnya jauh lebih apik daripada novelnya, karena kadangkala seperti itu. Sebuah film bisa jadi lebih baik atau lebih buruk daripada versi novelnya.
Selain itu, alasan utama kenapa saya bersikeras untuk menonton Gala Premiere-nya seminggu lalu, Rabu (13/9) pukul 21.30 WIB di Epicentrum XXi adalah pemerannya adalah Julie Estelle dan disutradarai Rizal Mantovani, sebuah kombinasi maut yang bisa jadi mengulang kesuksesan film Kuntilanak.
Film Kuntilanak pertama hingga saat ini saya tempatkan sebagai salah satu horor terbaik dan berkesan. Seremnya sadis bikin terkenang adegan seramnya berhari-hari. Kalau Reza sih sudah biasa malah akhir-akhir ini agak keseringan hadir, sehingga pertanyaan yang muncul adalah apakah Reza Rahadian tetap apik berperan sebagai wartawan media mistis. Wartawan media mistis lho, bukan jurnalis berita aktual atau wartawan entertainment.
Cerita Gerbang Neraka diawali dengan sebuah ritual kuno. Ada kujang dan benda kuno lainnya yang menjadi properti upacara. Saat upacara berlangsung terjadi kekacauan, sehingga mereka yang hadir di ritual tersebut kemudian tak bernyawa.
Kisah berlangsung ke masa kini dengan memperkenalkan para tokoh utamanya. Seorang wartawan media mistis, Tomo Gunadi (Reza Rahadian) nampak meliput sebuah acara pengusiran makhluk halus di sebuah taman. Ia kemudian bertemu dengan seorang paranormal selebriti, Guntur Samudra (Dwi Sasono) yang seolah-olah meremehkannya.