" It is our sacred duty to defend the world. And it is what I am going to do!"
Kehadiran Diana Prince alias Wonder Woman membuat Batman dan Superman bertanya-tanya dalam film Batman v Superman: Dawn of Justice. Apalagi Bruce "Batman" Wayne menemukan foto lawas perempuan ini yang berlatar perang dunia pertama di folder khusus milik Lex Luthor. Siapa sebenarnya jagoan wanita cantik ini?
Sejak kehadirannya di film Batman v Superman, Wonder Woman, menarik banyak perhatian. Apalagi pemerannya adalah bintang asal Israel, Gal Gadot, yang tengah naik daun. Jika di film yang memertemukan Batman dan Superman dalam satu universe ini sosoknya tidak banyak dibahas, maka untuk menyongsong lahirnya Justice League, kumpulan jagoan DC Comics, maka dibuatlah satu film khusus yang membahas latar belakang superhero wanita ini. Menariknya, sosok jagoan wanita ini memiliki keterkaitan dengan kisah-kisah dewa Yunani.
Dikisahkan Diana dibesarkan di sebuah pulau bernama Themyscira yang dihuni oleh para perempuan Amazon. Ibunya adalah Ratu Hippolyta (Connie Nielsen) dan juga pemimpin pembebasan perempuan pada masa Ares, dewa perang, menyerang para dewa dan berbuat lalim kepada manusia. Untuk menghentikan tindakan Ares tersebut, Zeus, pimpinan para dewa, terpaksa membayar mahal dengan nyawanya. Pedang penakluk dewa tersebut tersimpan di menara di pulau tersebut, menunggu seseorang yang kuat, berani dan dianggap pantas untuk menggunakannya.
Diana (Gal Gadot) pun tumbuh menjadi kesatria yang tangguh dan idealis. Ia bercita-cita menjadi andalan kaumnya dalam menghadapi Ares juga menjaga agar kaum perempuan dan anak-anak di dunia tidak mendapat perlakuan semena-mena. Idealistisnya diuji dengan hadirnya seorang pilot asal Amerika yang tak sengaja memasuki wilayahnya. Steve Trevor (Chris Pine), si serdadu tersebut bercerita bahwa dunia sedang mengalami perang besar dimana banyak warga tak bersalah menjadi korbannya. Diana yang naif pun kemudian mengasosiasikan perang besar tersebut dengan Ares. Benarkah otak di balik peperangan dahsyat tersebut adalah dewa perang tersebut?
Film Wonder Woman ini bisa dibilang menarik dan enak untuk diikuti. Levelnya hampir setara dengan Trilogi Batman (Dark Knight Trilogy) ala Christopher Nolan. Dinamika kisahnya lebih nyaman ditonton dan lebih dinamis dibandingkan film DC Comics sebelumnya, Batman v Superman. Tidak membosankan meskipun durasinya lumayan panjang, yaitu 140 menit.
Film yang disutradarai oleh Patty Jenkins (Monster, The Killing) ini memerlihatkan beberapa fase kehidupan Diana. Proses pengenalan Diana ke penonton cuku pluwes  dimana diawali dengan adegan penyambung film Wonder Woman dengan film Batman v Superman, dimana Diana menerima surat berisi foto masa lalunya dari Bruce Wayne. Kemudian adegan beralih ke flashback ke masa kecil Diana dan kisah yang tersaji di foto lawas tersebut. Kisah yang konsisten dengan jagat DC Comics sebelumnya ini dikarenakan ada nama Zack Snyder (Man of Steel, Batman v Superman) di jajaran produser dan penulis naskah.
Dari segi alur cerita, pemilihan latar kisah perang dunia pertama cukup pas untuk mengenalkan sosok Diana agar lebih membumi. Porsi aksi Wonder Woman di sini juga tidak berlebihan sehingga pecinta sejarah tidak perlu merasa was-was.