Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menggali Potensi Medsos untuk Berkomunitas, Berinteraksi dan Mencari Solusi

15 Oktober 2016   13:23 Diperbarui: 15 Oktober 2016   13:43 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang pada awal-awal berdirinya Nebengers ada yang merasa was-was dan sebagainya. Untuk itu ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan pada sebuah komunitas. Agar terjalin kepercayaan maka setiap anggota memperkenalkan diri di forum atau melihat profil anggota di akun medsosnya. Dari profil dan kicauan di medsos sebenarnya bisa dilihat reputasi dari anggota tersebut. Tapi sekarang dengan adanya aplikasi mobile Nebengers maka anggota tervalidasi sehingga bisa lebih aman dan nyaman.

[caption caption="Fitur percakapan agar bisa saling mengenal antar anggota di aplikasi mobile Nebengers (capture dari playstore)"]

[/caption]

Saat saya cek aplikasi mobile-nya ada berbagai fitur menarik. Ada fitur membuat tebengan, rute favorit tebengan dan tebengan terdekat. Juga ada fitur percakapan para anggota.

[caption caption="Aplikasi mobile Nebengers (capture dari playstore)"]

[/caption]

Ada banyak cerita unik di komunitas yang dikelolanya. Ada yang bertemu pasangan sesama Nebengers sampai ada 10 pasangan yang menikah, ada acara seru ke Flores dan ada juga yang berbagi tempat duduk saat mudik.

Perwakilan Bank Danamon, Gandi, juga tak kalah serunya membagikan wawasannya mengoptimalkan media sosial untuk meningkatkan bisnis mereka. Bank Danamon serius terjun di media sosial sejak tahun 2013. Jika dulu bank merasa tahu yang terbaik, hanya melakukan komunikasi satu arah dan kustomer hanya bisa menerima, maka pada era kekinian ini bank diajak mendengar harapan dan masalah dari masyarakat. Dari percakapan di medsos inilah terkadang bisa menjadi peluang bisnis. Misalnya saat ini banyak yang menganggap membuka rekening itu merepotkan maka dibuatlah rekening ponsel tanpa buku tabungan. Lewat interaksi yang terjadi maka Bank Danamon dan follower-nya bisa mencari solusi dan membangun cerita bersama.

Ia mengibaratkan perusahaan yang tak mau berinovasi dan beradaptasi dengan jaman seperti dinosaurus yang akan punah. Baginya kanal Bank Danamon di medsos bukan sekedar mengikuti tren, melainkan aset, karena komunikasi secara konvensional seperti keberadaan kantor cabang dan telpon juga tetap eksis. Jadinya medsos dan komunikasi konvensional saling melengkapi oleh karena belum semua warga yang memiliki akses internet.

[caption caption="Selain akun medsos, layanan call center Hello Danamon juga masih eksis (dok. Web Danamon)"]

[/caption]

Pada usia 60 tahun ini Bank Danamon berharap masyarakat memilih layanannya karena ingin menggunakan juga merasa nyaman dan puas, bukan keterpaksaan. Untuk itu Bank Danamon tak henti meningkatkan kualitas layanan. Masyarakat bisa melapor 24 jam dengan menghubungi call center dan akun medsos Hello Danamon (@HelloDanamon). Ada juga layanan akun Danamon Dana Simpan Pinjam (@DanamonDSP) dimana masyarakat bisa bertanya bagaimana memulai usaha.

[caption caption="Untuk mendapatkan inspirasi dan tips usaha bisa bergabung dengan Danamon DSP (dokpri)"]

[/caption]

Memungkasi acara tiap narasumber menyampaikan pesan. Bagi Andreas kolaborasi adalah kunci. "Sekarang sesuatu tidak bisa dilakukan sendirian tapi harus ramai-ramai".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun