Ketika Kompasianer Perempuan Mendapat Asupan Ilmu Smart Beauty

Setiap perempuan itu cantik. Definisi cantik itu sendiri beragam dan ukurannya pun subyektif bagi setiap orang. Cantik secara total berarti kombinasi dari cantik dari segi penampilan dan kepribadian. Nah, agar cantik bisa maksimal maka ada beragam tips yang banyak dipelajari kompasianer perempuan di acara nangkring Smart Beauty di Lotte Mart Bintaro Sabtu (24/11).

Sejak pukul 09.00 pagi para kompasianer perempuan tidak melewatkan kesempatan menimba ilmu tentang kecantikan. Jarang-jarang ada nangkring seputar kecantikan dan tentunya bukan hanya artis dan sosialita yang ingin tampil menawan, para kompasianer juga ingin bisa tampil menarik. Tampil menarik akan bisa membuat seseorang perempuan lebih percaya diri.

Konsep kecantikan menurut Dewi Saraswati (dok. Slide Sariayu)

Ada beragam definisi kecantikan. Perempuan yang cantik bisa merupakan kombinasi dari penampilan, tindak-tanduk, kesehatan dan segala sesuatu yang menunjang kecantikan. Sedangkan cantik ala putri Indonesia yang filsafahnya diambil dari perwujudan Dewi Saraswati terdiri atas lima hal yang dilambangkan dalam simbol daun lontar, sitar, bunga, tasbih, dan teratai. Daun lontar melambangkan berwawasan luas, trampil dan berpikiran positif. Sitar melambangkan santun dalam bertutur kata dan mampu mengontrol emosi. Bunga bermakna berpenampilan menarik dan merawat diri. Tasbih berarti beriman, bertakwa dan jiwa yang bersih serta berdiri di atas teratai yang bermakna tegar dan pandai menyesuaikan diri. 

Pada acara nangkring dengan tema Be You, Maximixe Your Beauty ini narasumber terdiri atas beauty microblogger Putricaya yang beken dengan nama Puche, Melani Wijaya, mechandise senior general manager Lotte Mart Indonesia dan Evi Lionawan, GM marketing Lotte Mart Indonesia .Sebagai moderator dan MC adalah Widha Karina dan Citra Agnesia.

Widha membuka acara nangkring Smart Beauty dengan narasumber Evi Lionawan dan Melani Wijaya dari Lotte Mart dan Putricaya (dokpri)

Tiap narasumber membocorkan kosmetik andalannya dan membagi tips ber-make up-nya. Evi lebih sering menggunakan concealer untuk menyamarkan kantung mata karena sering lembur. Sedangkan Melani lebih suka berdandan simple karena ia berkacamata. 

Puche sendiri lebih suka memperhatikan terlebih dahulu warna pakaian yang dikenakan baru menentukan model riasan. Untuk baju gelap ia memilih riasan yang lembut, sedangkan untuk baju terang ia akan mengenakan riasan yang lebih tebal. Ia sendiri mengaku lebih suka menggunakan bulu mata palsu daripada maskara agar lebih praktis.

Ada berbagai tips yang dibagikan oleh beauty microblogger ini dari pemilihan warna lipstik, cara menggunakan eye liner dan sebagainya. Saya yang awam tentang riasan agak kebingungan juga ketika ia banyak melontarkan istilah teknis. 

Untuk pemilihan warna lipstik ia menyarankan untuk melihat warna nadi sebagai patokan. Jika nadi tidak terlihat atau berwarna hijau maka disarankan mengunakan warna-warna hangat seperti jingga dan kecokelatan. Sedangkan jika nadi berwarna biru maka bisa menggunakan warna pink dan warna dingin lainnya untuk kesan wajah lebih cerah. 

Jika tidak suka menggunakan bulu mata, ia memberikan tips untuk menggunakan metode tightlining yaitu menggoreskan eye liner di tengah-tengah bulu mata agar memberikan efek bulu mata lebih tebal. Sepertinya mudah tapi praktiknya susah bagi pemula. Bagi Puche, memberikan efek dramatis bisa difokuskan di mata dengan memberikan warna eye liner lebih gelap 1-2 tingkat agar mata lebih dalam. 

Ia juga memberikan tips bagaimana membersihkan mata terutama area di bawah mata yang sensitif dan rapuh. Ia lebih suka menggunakan pembersih yang berbahan dasar minyak dan merawatnya dengan krim mata. Puche juga menekankan pentingnya merawat bibir dengan rajin melakukan scrub bibir dengan brown sugar, madu, dan minyak zaitun. Wah-wah-wah ada banyak tips yang saya dapatkan dan saya catat. 

Lalu dimulailah sesi make over yang mengambil tema make up sehari-hari dan terlihat natural, seperti tanpa make up. Kompasianer Arum Butler pun menjadi model dari Puche. Sambil melakukan make over, Puche melayani tanya jawab dari peserta.