[caption caption="Yuk Pilah-pilah Buku yang Sudah/Belum Dibaca"][/caption]
Ketika lagi menyortir buku yang sudah/belum dibaca dan mana yang sudah diresensi, saya baru paham mengapa si tersayang agak jengkel. Dalam tiga bulan terakhir ini saya terlalu banyak belanja buku. Ada lebih dari 50 buku baru, meski sekitar seperempatnya komik.
Membaca itu ibarat menyantap masakan. Ada yang nikmat, ada yang terlalu pedas, keasinan, atau ada juga yang tidak bisa dimakan.
Ada yang gaya bahasanya begitu mengalir sehingga bisa membuat pembacanya kecanduan dan rela lembur membaca. Ada juga yang gagal disantap sejak bab pertama meskipun sampul bukunya dan tergolong best seller.
Beberapa pengarang favorit saya kadang juga tidak berhasil membuat santapan yang lezat sejak bab pembuka. Akan tetapi setelah beberapa bab, kelezatannya baru hadir. Seperti masakan yang perlu dimasak lama, rawon atau sayur lodeh, dimana semakin lama dimasak dengan api kecil terasa makin lezat.
Membaca itu perlu antusiasme, seperti halnya menonton film atau mendengar musik. Ketiganya adalah rekreasi batin bukan fisik.
Wah masih ada lebih dari 20 buku yang belum saya baca. Dan masih ratusan buku yang belum saya resensi. Sepertinya saya meresensi yang ringan-ringan saja ke depannya, karena ada banyak pekerjaan terkait buku yang perlu dituntaskan, seperti menyampuli buku, mencatatnya, mengkategorisasikannya, dan membersihkan rak buku dari debu.
Kegiatan-kegiatan terkait buku itu menyenangkan meskipun menyita waktu yang tak sedikit. Biasanya saya malah baca buku ketika membersihkan rak buku hehehe.
Yuk membaca buku dengan antusias karena buku bisa memperkaya khazanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H