Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Money

UNJ Titik Awal Rangkaian Peringatan Hari Asuransi Nasional Bareng Jagadiri

14 Oktober 2015   11:32 Diperbarui: 14 Oktober 2015   14:42 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren digital saat menunjukkan pengguna terbanyak adalah kalangan muda berusia 25-44 tahun (60,25%). Akses internet juga banyak dilakukan via ponsel. “Tren digital inilah yang membuat digital apps menjadi booming,” jelas Prisca.

 Pada sepuluh tahun mendatang atau tahun 2025 diperkirakan Indonesia mendapat bonus demografi, dimana 70 persen dari jumlah penduduk berada di usia produktif. Oleh karena itu tak heran jika saat ini bertumbuhan e-commerce dan digital apps yang menyasar kalangan usia produktif.

 [caption caption="Priska Sari Kurniawan, Vice President Strategic Marketing Head Jagadiri Mengulas Asuransi di Era Digital"]

[/caption]

Melihat pangsa pasar digital yang semakin berkembang, maka hadirlah asuransi Jagadiri yang merupakan asuransi digital pertama di Indonesia. Jagadiri merupakan bagian dari Salim Group yang berfokus pada direct dan digital marketing channel. Tiga keunggulan mereka adalah proteksi secara instant, kepastian proses klaim, dan jaminan harga terbaik (best price guarantee). Produk Jagadiri meliputi asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, dan asuransi kesehatan.

Melalui website ataupun digital apps, masyarakat dapat menjadi peserta asuransi dan melakukan pendaftaran dan pembayaran premi (online purchase), melakukan klaim (online claim) dan melakukan konsultasi (online chat) yang semuanya berbasis online. “Prosesnya mudah seperti membeli baju secara online, tinggal pilih produk kemudian isi data diri lalu membayar premi,” terang Prisca. Selanjutnya e –polis akan dikirim via email.

Setiap peserta asuransi kesehatan akan mendapat kartu yang bisa digunakan di 450 rumah sakit. Jika digunakan di luar RS tersebut, maka peserta bisa melakukan reimbust dengan kepastian klaim 14 hari kerja. Persyaratan asuransi seperti tagihan rumah sakit dan biaya berobat bisa dipindai lalu dikirim via email.

Reginald J. Hamdani, Presiden Director Jagadiri, menjelaskan alasan preminya terjangkau dengan manfaat yang besar, dikarenakan semua operasional dilakukan secara online. “Tidak ada agen asuransi, juga tidak ada biaya cetak dan biaya mengirim buku polis, sehingga biaya operasional perusahaan berkurang,” jelasnya panjang lebar.

 [caption caption="Reginald J. Hamdani, Presiden Director Jagadiri Turut Hadir di Kompasiana Blogshop"]

[/caption]

Mana yang sebaiknya lebih dahulu menabung, berinvestasi, atau membeli asuransi? Ketiganya memiliki fungsi berbeda. Menabung biasanya untuk tujuan tertentu seperti menikah, bersenang-senang, atau melanjutkan pendidikan. Sedangkan investasi merupakan cara untuk meningkatkan aset namun berisiko. Sementara, asuransi bersifat proteksi dan gotong royong.

Menurut Reggie, sapaan akrab Reginald, investasi bisa untung dan bisa rugi sedangkan masyarakat belum terbiasa untuk memiliki tabungan untuk saat sakit. Padahal sakit tidak bisa diprediksi dan bisa datang tiba-tiba serta memerlukan biaya. Untuk itu, ia menyarankan masyarakat untuk menyisihkan dana untuk berasuransi. “Anda tidak lagi kuatir jika terjadi sesuatu dan dengan berasuransi Anda membantu peserta lainnya karena sifatnya gotong-royong, “ pungkasnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun