Dari segi ketegangan dan teror supranatural memang tidak sedahsyat film-film sebelumnya. Bagian humornya malah ditambahkan sehingga suasana sedikit lebih mencair. Hubungan yang hangat antara bapak dan anak juga hubungan baik antartetangga memberikan nilai lebih pada film ini.
Â
Saya menebak-nebak mengapa perlu dihadirkan prekuel. Apakah sekedar untuk mengeruk pundi-pundi uang karena nama besar James Wan yang kali ini duduk sebagai produser dan kesuksesan Insidious pertama dan kedua? Ataukah meniru kesuksesan Paranormal Activity dimana bagian ketiga juga ditampilkan prekuel dan hingga saat ini (film kelima) kepingan puzzle-nya belum juga lengkap.
Â
Sosok benang merahnya itulah yang ditonjolkan. Ya, si Elise cenayang, seperti juga kedua krunya, Specs dan Tucker yang meskipun karakter minor tetap memberikan warna pada dunia Insidious. Pada film prekuel ini penonton diajak menyelami lebih dalam siapa Elise yang nasibnya tragis pada film pendahulunya dan awal mula penamaan The Further, dunia arwah penasaran. Benang merah lainnya adalah salah satu sosok dalam film ini yang mengancam Elise.
Â
Namun demikian kehadiran prekuel ini belum memuaskan. Saya masih kesulitan menebak-nebak pentingnya kehadiran prekuel ini untuk kemudian berlanjut ke peristiwa di akhir chapter 2 dimana Elise digambarkan sangat terperanjat. Jika dibandingkan dengan Paranormal Activity 3 (PA3) maka prekuel PA ini lebih berhasil membuat penasaran dan melengkapi kepingan puzzle pada dunia PA. Hemm atau mungkin prekuel diperlukan agar James Wan bisa memiliki banyak waktu untuk menyusun naskah sekuel Insidious yang lebih mencengkam.
Â
Detail Film:
Judul                 : Insidious Chapter 3
Sutradara           : Leigh Whannell