[caption id="attachment_409830" align="aligncenter" width="500" caption="Birdman (sumber: capture film)"][/caption]
Pada penghargaan Oscar tahun ini, diumumkan film terbaik diraih oleh Birdman. Saya pun berburu filmnya. Dan melihat aktor utamanya, Michael Keaton, rasanya peran ini sangat cocok dengannya. Ia pernah membintangi film blockbuster Batmansebelum namanya mulai tenggelam dan kemudian mulai bangkit lagi.
Film Birdman seolah lekat dengan pribadi dan karir Michael Keaton, pemeran utama dalam film Birdman. Dikisahkan dalam film ini, Riggan Thomson (Michael Keaton) adalah mantan bintang besar Hollywood yang kemudian karirnya terpuruk. Ia mengalami post power syndrom, mencoba berdamai dengan kondisinya saat ini dan mencoba bangkit kembali sebagai penulis skenario, sutradara, sekaligus aktor di sebuah teater di Broadway.
Riggan yakin drama yang disutradarainya akan sukses jika memiliki aktris dan aktor hebat, kru yang profesional, serta review yang baik dari para kritikus. Kru telah bekerja dengan baik mempersiapkan setting panggung dan sebagainya, ia juga telah memiliki Mike Shiner (Edward Norton), seorang aktor yang memiliki kemampuan akting natural. Tapi rupanya hal itu belum cukup.
Meskipun Mike bisa berakting dengan baik, ia sulit dikendalikan. Ia bisa bersikap tak terduga di panggung, bahkan pernah mengacaukan pementasan dan menakuti lawannya, Lesley (Naomi Watts). Riggan juga memiliki tekanan dari puterinya, Sam (Emma Stone) yang baru keluar dari rehabilitasi dan masih mengkonsumsi narkotika secara sembunyi-sembunyi. Tak hanya itu, ia juga mengalami tekanan finansial agar produksi teaternya tidak rugi dan masih dipercaya sebagai sutradara. Yang tak kalah membuatnya tertekan adalah nama besarnya sebagai eks selebriti Hollywood. Kritikus film seolah mencari celah untuk menjatuhkannya dan membuktikan ia hanya aktor ecek-ecek, yang bersembunyi di balik nama besarnya saat berperan sebagai superhero, Birdman.
Di tengah tekanan-tekanan tersebut, Riggan, berdebat dengan Birdman yang seolah hadir secara nyata. Birdman memotivasinya untuk menunjukkan segala kemampuannya atau bermain lagi di sekuel film Birdman. Riggan seolah terjebak antara dunia nyata dan khayalannya.
Pada awal-awal film, saya menganggap film ini sekedar drama tentang seseorang yang mencoba bangkit dari keterpurukannya. Ada banyak film sejenis dan kali ini berlatar belakang dunia panggung. Eh rupanya di pertengahan film, ada sesuatu yang berbeda. Kehadiran Birdman memberikan batasan tipis antara realitas dan keabsurdan.
Dari segi judul, saya berandai-andai seandainya judul filmnya diubah jadi Batman mungkin bakal seperti film otobiografi Michael Keaton.Ya, pemeran utama film ini pada tahun 90-an melejit berkat perannya sebagai Batman di Batman (1989) dan Batman Returns (1992). Setelah dua film blockbuster tersebut, Michael masih aktif di dunia akting, namun perannya di film-film tersebut kurang berhasil mengangkat namanya lagi, sebelum kemudian ia dinominasikan sebagai pemeran aktor terbaik di ajang Oscar 2015.
Bisa jadi karena pernah merasakan bagaimana menjadi bintang besar, Michael Keaton memahami dengan baik masa-masa ketika karirnya telah pudar, sedangkan para penggemar film sulit memisahkannya dari bayang-bayang Batman era 90-an.
[caption id="attachment_409831" align="aligncenter" width="350" caption="Sam dan Mike (sumber: capture film)"]
Dari segi akting, selain Michael Keaton, Emma Stone yang menjadi gadis yang baru keluar dari rehabillitasi tampil meyakinkan sebagai gadis yang rapuh. Emma memang konsisten dalam berakting dan kehadirannya selalu menarik perhatian, mulai dari Easy A, The Help, Amazing Spiderman, dan Crazy, Stupid, Love. Akting Edward Norton juga tak mengecewakan sebagai Mike yang suka seenaknya.