[caption id="attachment_406451" align="aligncenter" width="450" caption="Tom dan Master Gregory (sumber: variety.com)"][/caption]
Mendengar novel fantasi karya Joseph Delaney, The Spook’s Apprentice bakal dilayarlebarkan, saya tersenyum lebar. Novel fantasi ini salah satu favorit saya. Namun, senyum berganti menjadi gerutuan ketika menyaksikan filmnya. Salah satu film adaptasi yang kurang berhasil menerjemahkan bahasa tulis menjadi rangkaian gambar hidup.
Seperti tajuknya, Seventh Son mengisahkan babak baru kehidupan anak ketujuh dari keluarga sederhana, Tom Ward (Ben Barnes). Ia diangkat menjadi murid seorang spook, pembasmi kegelapan, Master Gregory (Jeff Bridges). Master tua ini memerlukan asisten dan murid baru setelah murid sebelumnya tewas ketika menghadapi ratu penyihir, Malkin (Julianne Moore).
Malkin pernah dikalahkan dan dikurung oleh Gregory. Namun, kekuatannya tidaklah melemah malah bertambah kuat menjelang bulan darah yang terjadi seabad sekali. Ia lalu mengumpulkan kekuatan kegelapan untuk menguasai manusia sekaligus hendak membalas dendam kepada Gregory.
Di tempat lain, Tom Ward, kesulitan menjalani training yang diberikan Gregory. Selain masih lemah dalam hal fisik, ia juga tak sampai hati untuk membunuh boggart, salah satu makhluk kegelapan, meskipun makhluk itu telah melukai sekian banyak manusia. Satu lagi, ia terlanjur jatuh cinta kepada Alice Deane (Alicia Vikander), keponakan Malkin.
Tidak perlu banyak menduga-duga seperti apa kelanjutannya. Meski ada pernak-pernik dengan beragam makhluk kegelapan di pihak lawan, kisahnya relatif mudah ditebak.
Sebagai kolektor novel The Wardstone Chronicles karya Joseph Delaney, walaupun baru memiliki empat buku dari 13 bukunya, saya sangat kecewa terhadap karya adaptasi buku pertama yang dibesut sutradara Sergei Bodrov. Terlalu banyak penyimpangan cerita sebenarnya sah-sah saja, ada beberapa film adaptasi yang juga berimprovisasi dan malah memberikan warna dan dinamika yang lebih menarik.
Sayangnya dalam film ini improvisasi tersebut rasanya gagal. Jalinan ceritanya menjadi kurang rapi, lompat-lompat, dan landasan berceritanya kurang kuat. Latar belakang Tom dan keluarganya, juga pergeseran karakternya sebagai anak petani menjadi murid spook kurang tergarap dengan baik. Dan karakter Tom di film terlalu tua, lebih pas di bukunya yang dikisahkan masih remaja berusia 12 tahun.
Akting para pemainnya juga terkesan datar, bahkan Ben Barnes yang masih menebarkan pesona di Prince Narnia, di sini terkesan agak melempem. Jeff Bridges yang sering menjadi sosok guru nan bijak di film ini nampak lelah dan kurang maksimal. Yang cukup bagus adalah akting Julianne Moore yang menebarkan teror sebagai ratu penyihir. Peran jahatnya ini mirip-mirip dengan film sebelumnya di Carrie.
Film ini sedikit terbantu oleh adegan laga dan CGI untuk menampilkan para sosok jahat. Selebihnya Seventh Son seperti film fantasi dengan berbagai ramuan dan jampi-jampi yang sayangnya kurang ampuh untuk menghasilkan film yang berkualitas dan menghibur.
Detail Film:
Judul : Seventh Son
Sutradara : Sergei Bodrov
Pemain : Ben Barnes, Jeff Bridges, Alicia Vikander, Julianne Moore
Rating : 6/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H