Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ornamen Voodoo dalam Jessabelle

12 Februari 2015   16:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:21 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_396342" align="aligncenter" width="500" caption="Jessie dan Hantu (Sumber: IMDB)"][/caption]

Rumah berhantu menjadi salah satu obyek favorit film horor Hollywood. Banyak film Hollywood yang sukses di pasaran dengan hanya mengandalkan suasana rumah yang menyeramkan. Dalam Jessabelle, sutradara Kevin Greutert mencoba menambahkan ornamen voodoo. Apakah perkawinan rumah berhantu-voodoo cukup berhasil?

Cerita berawal ketika Jessie (Sarah Snook), sapaan Jessabelle, mengalami kecelakaan mobil bersama kekasihnya. Ia selamat meskipun harus berkursi roda sementara kekasihnya tewas. Pihak rumah sakit meminta ia menelpon kerabatnya karena sudah dua bulan ia dirawat di rumah sakit. Akhirnya ia menelpon ayahnya yang sudah lama tak ditemuinya bertahun-tahun.

Sejak kecil hingga tamat SMA, Jessie tinggal bersama bibinya. Rumah masa kecilnya, di St Francis, Louisiana, terasa asing baginya. Ayahnya (David Andrews) menempatkannya di kamar peninggalan ibunya yang meninggal karena kanker. Saat berkenalan dengan kamar barunya, ia tak sengaja menemukan sebuah kaset yang berisi rekaman ibunya sebelum ia meninggal.

Jessie sangat senang melihat ibunya yang tak pernah dikenalnya. Di video tersebut, ibunya (Joelle Carter) meramalkan Jessabele saat ia dewasa dengan kartu tarotnya, seperti tak pernah meninggalkan kotanya dan pandai berenang, dimana kedua hal tersebut tidak benar. Ibunya kemudian memperingatkan ada seseorang yang tidak menyukai kehadirannya dan menginginkan ia pergi dari rumah. Jessie mulai merasa ketakutan dan ayahnya yang melihatnya menonton video tersebut sangat marah. Ia merusak kaset tersebut dan membuang kursi roda Jessie ke danau di dekat rumah. Ayahnya kemudian mengganti kursi roda Jessie dengan kursi roda tua milik ibunya.

[caption id="attachment_396345" align="aligncenter" width="329" caption="Kate, Ibu Jessabelle (sumber: IMDB)"]

1423707201620194550
1423707201620194550
[/caption]

Peringatan ibunya mulai membuat Jessie was-was sekaligus penasaran. Antara sadar atau tidak, ia merasakan kehadiran ruh seorang gadis. Ia juga merasa nyawanya terancam ketika sedang berendam di bath tub. Ayahnya yang kasihan kepada anak gadisnya merasa ketakutan Jessie terkait dengan video ibunya. Ia hendak membakar seluruh video ibunya tapi suatu kecelakaan misterius malah membuatnya terbakar hingga nyawanya tak selamat.

Kematian ayahnya membuat Jessie semakin sedih sekaligus ketakutan. Ia yakin hantu gadis di rumahnya juga akan mengincar nyawanya. Ia juga merasa penasaran dengan kilatan cahaya dari seberang danau yang sering dilihatnya. Bersama dengan mantan pacarnya saat SMA, Preston (Mark Webber) mereka pun mencoba untuk membongkar misteri yang menyelimuti rumah dan kehidupannya.

Film Jessabelle menurut saya dari tingkat menakutkannya saya beri nilai tujuh dari sepuluh. Kehadiran ruh gadis yang beberapa kali muncul secara tiba-tiba cukup membuat kaget. Meskipun, dari segi penampakan, sosok hantunya kurang seram. Unsur menakutkan ini juga terbantu oleh suasana rumah yang muram dan membuat bergidik.

[caption id="attachment_396350" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Film Jessabelle (Sumber: IMDB)"]

1423707405750490021
1423707405750490021
[/caption]

Akting Sarah Snook di sini cukup apik. Dimana ia mampu menampilkan gestur antara senang, sedih, dan takut dengan luwes. Mark Webber tampil standar. Hubungan pertemanan antara Jessie dan Preston juga ditampilkan tidak berlebihan. Ya, mungkin dikarenakan status Preston yang dikisahkan sudah menikah.

Dari segi cerita, kehadiran video ini mengingatkan saya pada film Sinister. Dan unsur voodoo dalam film ini terkesan hanya sekedar pelengkap, kurang tergali. Seharusnya perlu dijelaskan lebih detail tentang kehadiran voodoo dalam keluarga Jessabelle dan mengapa tradisi ini masih kuat

Tentang voodoo sutradaranya cukup cerdik dengan mengaitkannya pada Louisiana. Di negara bagian yang dulunya dikuasai Prancis ini memang perbudakan bangsa kulit hitam merupakan hal yang jamak. Bahkan, saat perang sipil, Lousiana termasuk negara bagian yang mendukung perbudakan. Voodoo sendiri merupakan sebuah ritual mistik yang dibawa oleh bangsa Afrika, terutama Afrika Tengah dan Barat. Voodoo kemudian tumbuh subur di Haiti dan masuk lewat perbudakan di Lousiana pada tahun 1800-an.

Ada sedikit lubang dalam film ini yang membuat penonton seperti saya berkerut. Seperti kaset video yang sudah disiram dengan bensin tapi masih bisa disetel dengan lancar atau ketika ada mobil lain yang terlihat ketika Preston membawa barang bawaan Jessie padahal setting-nya di halaman rumah Jessie bukan di jalan umum.

Meskipun jalan ceritanya kurang kuat dan ada beberapa kekurangan, saya suka dengan twist dalam film ini dan juga penutup kisahnya yang tidak biasa. Dan secara keseluruhan, menurut saya film ini lumayanlah untuk menghibur.

Detail Film:

Judul  : Jessabelle

Sutradara : Kevin Greutert

Pemeran : Sarah Snook, Mark Webber, Joelle Carter, David Andrews

Rating  : 7/10.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun