Mohon tunggu...
Dewi_ Gamming
Dewi_ Gamming Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar, Mahasiswa

Pelajar, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Era Kolonialisme di Indonesia

17 September 2022   07:54 Diperbarui: 17 September 2022   08:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah kolonialisme artinya memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah wilayah (negara jajahan) untuk mendapatkan sebuah wilayah melalui paksaan atau dengan cara damai. Usaha untuk mendapatkan wilayah dilakukan dengan penaklukan. Penaklukan wilayah dapat dilakukan dengan damai atau secara paksaan.

Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik negara kaya dan berkuasa. Mengawal dan menguasai negara lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambha kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya.

Sarjana barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno merupakan negara yang berhasil menaklukan atau menguasai negara lain, atau suatu imperim seperti imperium romawi, turki osmani, dan china termasuk spanyol, portugis, belanda, inggris dan perancis yang memperoleh jajahan di Asia, amerika dan afrika sebelum 1870. Tujuan imperialisme kuno adalah selain factor ekonomi (menguasai sumber daya alam) juga didalamnya mencakup factor agama dan kejayaan. Sedangkan imperialisme modern bermula setelah revolusi di inggris tahun 1870 an. Hal yang menjadi factor pendorongnya adalah adanya kelebihan modal dan barang di negara barat. Selepas tahun 1870 an, negara-negara berlomba mencari daerah wilayah jajahan di Asia, Amerika juga Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai bahan baku juga sebagai daerah pemasaran industry mereka.

Colonial dan imperialisme muncul di sekitar abad ke 14 ketika perdagangan eropa dikomoditas rempah-rempah terpuruk akibat jatuhnya konstatinopel ditangan kekaisaran ottoman Turki (turki usmani). Karena rempah-rempah sangat dibutuhkan, bangsa eropa melakukan penjelajahan ke asia untuk mencari rempah-rempah. Selain mencari rempah-rempah, bangsa eropa ingin mempelajari rahasia bumi, kondisi geografi berdasarkan teori coppernicus dan galileo galilei. Bangsa eropa juga memiliki semangat untuk melakukan 3G (gold, glory gospel). Yaitu mencari kekayaan sebanyak-banyakya untuk negara mencari kekuasaan seluas-luasnya, dan menyebarkan agama kristiani.

Selain mencari  rempah-rempah,  bangsa  Eropa  ingin  mempelajari  rahasia  bumi,  kondisi  geografi berdasarkan  Teori  Copernicus  dan  Galileo  Galilei.  Bangsa  Eropa  juga  memiliki  semangat dari faktor-faktor itu banyak bangsa eropa berusaha untuk memenukan daerah penghasil rempah-rempah salah satunya Indonesia. Bangsa eropa yang pernah dating ke Indonesia yaitu portugis, spanuol, belanda, dan ingris. Diantara bangsa tersebut belanda merupakan negara yang yang cukup lama di Indonesia. Hingga membuat perdagangan di Indonesia (VOC). Keberadaan voc tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik.

Colonial dan imperial memberikan dampak bagi Indonesia. Dalam bidang politik, bentuk pemerintahan dulu sifatnya turun temurun dan uoetinya didapatkan dari rakyat. Imperialisme dan kolonialisme yang pernah mendera Indonesia juga mengakibatkan hal lain : aktivitas pemerintahan berpusat di jawa. Hal ini akhirnta terbawa sampai sekarang.

Dibidang ekonomi, ketika dibawah pemertahan belanda, perekonomian rakyat sangat berantakan, bahkan menjadi krisis beras di demak sehingga banyak rakyat yang meninggal. Di bidang pendiidkan, pemerintah colonial berhasil memanfatkan rakyat kita untuk dijadikan pegawai administrasi yang terdiid, terampil, tapi dihargai murah. Secara pendiidkan formal, elanda menyusuun kurikulum pengajarannya sendiri sampai abad ke-19. Masalahnya, akses untuk pendiidkna formal ini dibatasi. Belnada lagi-lagi membuat sekat dan kasta. Karena mereka takut kalua akyat kita rterlalu pintar, kita bisa bersatu mengguligkan mereka. Makanya, hanya orang "berada" yang bisa mausk. Seperti keturunan raja, bangsawan, dan pengusaha kaya.

Lambat laun, hal ini membuat sebagian kalangan menjadi geram. Al hasil mulai bermunculan akademisiyang mementingkan Pendidikan Indonesia. Mulai dari berdiirnya budi utomo, masuknya pendiidkan berbasis agama seperti Muhammadiyah dan tentu saja lewat bapak pendiidkan Ki Hajar Dewantara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun