Mohon tunggu...
Dewi_ Gamming
Dewi_ Gamming Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar, Mahasiswa

Pelajar, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Muhadi, Lulusan Pondok Pesantren Bekal Awal Mula Kesuksesan

18 Juli 2022   09:40 Diperbarui: 18 Juli 2022   09:41 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Muhadi yang mengawali profesi dari tukang kayu kini telah mencapai kesuksesannya dalam bidang interior. Berasal dari desa terpencil, menjadikannya sosok yang tidak neko-neko. Ia memiliki hobi memancing. Walaupun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, dia selalu memberikan wejangan kepada anak-anaknya untuk selalu bersungguh-sungguh dalam belajar.

Pria yang akrab disapa muhadi ini, hanya mengeyam pendidikan sampai SD, tetapi juga ia belajar di pondok pesantren Miftahul Ulum, sendang, jambu timur, mlonggo, jepara, jawa tengah yang diasuh oleh mbah dzakir kakak dari mbah mangkli magelang.

Muhadi lahir di Blora jawa tengah pada bulan februari 1976  terlahir dari keluarga yang sederhana. Dari kecil ia sudah terbiasa menggantungkan kehidupannya dengan membantu saudara-saudaranya karena perekonomian yang tidak memungkinkan itu. Ia merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara.

Bekerja dan ngaji kitab setelah ia tekuni belasan tahun, hingga pada akhirnya ia memutuskan pergi merantau ke Jepara untuk mondok dan bekerja. Setelah menetap di Jepara beberapa Tahun akhirnya ia menikahi seorang gadis bernama pamilia pada tahun 1999 dan mempunyai 2 anak. Anak pertama bernama Dewi Rohmatunnisa' yang berjuang menyelesaikan Strata 1 di Universitas Islam Nahdlotul Ulama' Jepara, dan anak kedua bernama Muhammad Agus Abdur Rozzaq yang kini telah duduk di bangku sekolah menengah kejuruan Azzahra Sekuro.

Berbegang ilmu agama menjadi kunci sukses dalam hidup Muhadi. Mengabdi dan membantu keluarga menjadi factor utama ia bisa sukses dengan profesinya yang sekarang menjadi interior, hidup setiap manusia butuh proses, karena berproses merupakan bentuk mula penguatan ilmu atau pengokohan ilmu yang dimiliki.

Tak hanya itu, Muhadi juga selalu menasehati anak-anaknya untuk selalu berpegang teguh kepada agama. Pendidikan juga tak bleh ditingalkan. "bapak boleh tidak lulusan sarjana, tapi anak-anak bapak harus lulusan sarjana dan  berguna untuk kehidupan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun