Mohon tunggu...
Dewi_ Gamming
Dewi_ Gamming Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar, Mahasiswa

Pelajar, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sepotong Cerita Panorma Astana Hingil

26 April 2022   06:54 Diperbarui: 26 April 2022   06:59 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca panas sejak siang tak menyurutkan langkah kami mengunjungi salah satu wisata alam di desa sumosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Sekitar 17 km dari pusat kota. Jalan yang mulus dan senyapnya lalu lintas di wilayah sumosari, membuat waktu tempuh dapat dilalui dengan cepat. Kami hanya perlu waktu kurang lebih satu jam untuk tiba di lokasi.

Sepanjang jalan disuguhi pemandangan bukit dan pepohonan yang rindang. Kami mengikuti jalan ke arah istana hingil itu berada. Tak kurang dari 40 meter, hawa sejuk mulai mengelilingi kita disepanjang jalan. Air laut  yang terlihat jelas dari atas menambah suasana semakin kalut dengan keindahan alamnya.

Potensi alam menjadi icon menarik dalam Astana hingil yang kami datangi. Perbukitan, alam, dan keindahan laut menjadi keindahan tersendiri di desa ini. Astana inggi dibangun di perbukitan dengan area yang sangat luas, nama astana inggil sendiri diambil dari Bahasa jawa (astana yang berarti istana ) dan (inggil yang berarti atas) atau Istana yang berada di keinggian, tak heran karena ketinggiannya lautpun terlihat dari sini dan juga gunung yang terlihat begitu jelas sehingga banyak spot foto yang bisa digunakan untuk mengambil gambar, tempat yang baru dibuka 2 bulan lalu ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan local jepara maupun kota kota disekitar jepara, banyak yang datang dengan keluarga, teman atau sahabat, ataupun komunitas.

Cukup dengan membayar Rp 5.000 saja kita bisa masuk ke tempat ini dan menikmati keindahannya. Dengan daya tamping lebih dari 300 orang, wajar jika banyak yang mengunjungi tempat ini, fasilitas yang disediakanpun cukup lengkap, mulai dari 12 resort, 2 resto tersedia bagi pengunjung yang mau menginap, tersedia juga 1 kolam renang dan 2 tempat ibadah.

Menurut fajar selaku koordinator lapangan mengungkapkan bahwa awal mulanya ini hanya sebuah kebun buah, kemudian sang pemilik mendapatkan ide untuk menjadikannya sebuah tempat wisata.

"intensitas pengunjung di saat bulan Ramadhan meningkat pesat disbanding sebelum bulan puasa, untuk daya tampung tamu disini kurang lebih 300 orang untuk hari biasa, untuk reservasi paling cepat 2 hari sebelum hari yang di tentukan, dan untuk jam resto mulai dari jam 1 siang sampai jam 7 malam ". ujarnya.

Selain itu menurut fiana selaku pengunjung astana inggil mengungkapkan  bahwa dia datang kesini untuk menikmati susasana dan view yang sangat cocok untuk menunggu waktu berbuka puasa.

"baru kali ini saya disuguhkan pemandagan yang sangat luarbiasa indahnya." Tuturnya,

Jadi bagaimana dengan kalian, apakah tertarik untuk berwisata dengan tema alam perbukitan yang sejuk dan memanjakan mata? Lumayan untuk refresh otak atau healing sejenak dari kesibukan kita selama bekerja, jangan lupa untuk reservasi dulu ya agar kalian tidak kehabisan tempat di astana inggil, yuk buruan!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun