Mohon tunggu...
Dewi Vina Isma Arifah
Dewi Vina Isma Arifah Mohon Tunggu... Lainnya - Santri di mana saja

Mencoba menjadikan waktu luang sedikit terkenang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbantahnya Kisah Bahwa Keluar Belatung dari Badan Nabi Ayyub

20 Juli 2021   19:39 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:51 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau Nabi Ayyub bin Mush bin Zarah bin 'Aish bin Ishaq bin Ibrahim adalah salah satu dari 25 nabi yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Berasal dari Rum dan merupakan nabi yang kaya raya. Allah telah mengaruniakan pada Nabi Ayyub tanah yang luas dan subur, kesehatan, harta yang berlimpah serta anak yang banyak.

Kemudian Allah memberikan cobaan berupa syaitan yang mendatangi Nabi Ayyub lalu menghabiskan hartanya bahkan sampai membunuh seluruh anaknya. Akan tetapi Nabi Ayyub tetap sabar dan tabah menghadapi segala qodho' qodar Allah.

Karena melihat kesabaran Nabi Ayyub, syaitan pun geram dan kemudian mengirimkan penyakit yang sangat parah dan cobaan yang sangat berat---tentunya ini semua atas izin Allah, hingga beliau ditinggalkan oleh kerabat-kerabatnya, kecuali salah satu dari beberapa istri beliau yang masih setia mendampingi, yaitu Rahmah binti Afra'im.

Namun yang perlu ditegaskan disini, seperti keterangan dalam kitab Qashash La Taliqu bi al-Anbiya' karangan Dr. Thariq Muhammad Najib al-Lahham bahwa meskipun penyakit yang diderita Nabi Ayyub parah, akan tetapi tidak pernah keluar ulat ataupun belatung dari tubuh beliau seperti cerita-cerita Israiliyyat yang beredar dimasyarakat. Apalagi sampai mengatakan bahwa badan beliau bernanah, hingga dilemparkan ke tempat pembuangan kotorannya Bani Israil dan membiarkan ulat berada ditubuhnya, sembari dibuat mainan oleh hewan-hewan mereka.

Karena penyakit-penyakit yang menjijikkan seperti keluar belatung itu bertentangan dengan kedudukan beliau sebagai nabi, yang mempunyai tugas mengajak manusia untuk menyembah Allah. Dan sedangkan adanya penyakit tersebut membuat manusia melarikan diri dari beliau. Hal ini sungguh merupakan penghinaan besar terhadap pangkat kenabian yang luhur. Na'udzubillahi min Dzalik.

Kisah yang benar dan sesuai dengan syariat adalah bahwa beliau Nabi Ayyub telah diberi cobaan yang besar berupa penyakit kulit akan tetapi bukan seperti sebagaimana tersebut diatas dan bukan pula penyakit judzam/lepra (penyakit yang diawali dengan memerahnya anggota badan lalu menjadi hitam dan yang paling parah hingga menjadi terputus/rontok).

Sungguh, betapa Allah telah mengutus nabi-Nya dengan akhlak yang mulia, ketampanan yang sempurna serta ucapan yang fasih dan jelas sehingga dapat menyebarkan ajaran agama Allah yang bermanfaat bagi manusia di dunia maupun di akhirat.

Sumber:

Ayyub, Hasan. 2007 M. Qashash al-Anbiya', Mesir: Dar as-Salam.

Al-Malibary, Zain ad-Din Abd al-'Aziz bin Zain ad-Din. 2009 M. Fath al-Mu'in, Jakarta: Dar al-Kutub al-Islamiyah.

Al-Lahham, Thariq Muhammad Najib. 2017 M. Qashash La Taliqu bi al-Anbiya', Beirut: Dar al-Masyari'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun