Dalam ajaran Islam, dikenal sosok yang menjadi panutan hingga akhir jaman, yaitu Nabi Muhammad SAW utusan Allah SWT. Beliau merupakan Rasul dan Nabi akhir jaman yang menjadi panutan bagi setiap umatnya. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa ketidaksadaran kolektif berdampak pada cara atau bagaimana seseorang jaman sekarang bertindak sama seperti pada saat orang dijaman sebelumnya mengalami hal serupa tersebut.
Perbuatan atau tindakan tersebut akan menjadi sebuah pengalaman primordial primitif yang timbul pada seseorang pada jaman sesudahnya. Pada persoalan kasus di atas, manusia bisa saja akan mempunyai refleks berupa berdoa.
Nabi Muhammad SAW dan Nabi-Nabi sebelum beliau pun selalu menerapkan dan membiasakan cara ini kepada semua umatnya saat itu. Berdoa, menyerahkan segala sesuatu kepada yang Maha Tahu merupakan salah satu cara ampuh untuk semua urusan. Hal ini pun sampai sekarang dilakukan oleh semua umat manusia.
Selain itu, hal yang paling diyakini oleh manusia, baik sadar maupun tidak sadar, yaitu keyakinan perihal surga dan neraka. Jika ditanyakan pada semua orang, sangat tidak mungkin mereka tidak ingin masuk ke surga, sebuah persinggahan terakhir dalam hidup setelah dunia di alam lain yang sering digambarkan dengan elok dan indahnya tempat tersebut.
Hal ini berlaku dalam Islam, dijelaskan dalam Q.S Thaha [20]: 116-119 yang berarti "Pengalaman di surga adalah arah yang harus dituju dalam membangun dunia ini, kecukupan sandang, pangan dan papan serta rasa aman terpenuhi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H