Mohon tunggu...
Demar Adi
Demar Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka menulis

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin

26 September 2019   00:17 Diperbarui: 26 September 2019   00:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Dasar suami tak tahu diuntung.

***

"Maaf, Bu."

"Permintaan maafmu nggak bakalan bisa memperbaiki baju ini! Kamu ceroboh menggosoknya dengan setrika terlalu panas. Sudah! Kamu saya pecat!"

"Tapi, Bu ...."

Plak! 

Lalu kutepis tanganya. Tak peduli ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan masih perlu biaya. Aku tak bisa mentolerir kesalahannya. 

Baju dengan merk ternama seperti ini harus diperlakukan dengan benar. Pembantu ceroboh itu harus pergi.

***

"Atur saja. Begini caranya ...."

Orang kepercayaanku itu tersenyum licik saat kubisikkan sebuah rencana. Kami memang selalu sepaham dalam sepak terjang di kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun