Kemarin adalah pertama kalinya saya ke posyandu setelah dua minggu sebelumnya bergabung sebagai kader. Namanya juga pertama kali saya mengamati semuanya sekalian menulis data yang diperlukan. Ada satu hal yang menarik perhatian saya botol putih bekas wadah obat dengan tulisan 'KOTAK AMAL 2000' . Â Kemudian saya lihat satu per satu ibu-ibu yang mengisi daftar memasukkan uang dua ribuan. Muncul banyak pertanyaan dalam benak saya.Â
Bukankah posyandu itu gratis?. Buat apa ada kotak amal?. Apakah kader tidak iklas kerjanya sampai harus secara halus meminta uang tambahan?. Pertanyaan ini tidak saya utarakan ke siapapun karena kesibukan mengisi data.
Di akhir posyandu, salah satu kader menghitung uang yang ada di kotak amal tersebut dan memberikan ke ketua. Ketua memberikan uang tersebut ke kader lain, "bu, ini uang buat pmt bulan depan, ya". Oh, ternyata uang amal itu buat pengadaan PMT (Pemberian Makanan Tambahan).Â
Ah, betapa berdosanya saya sudah memikirkan yang nggak nggak tentang mereka. Untung masih dalam hati. Nggak kebayang malunya kalau seandainya apa yang saya pikirkan itu terucap.Â
Memanglah jangan cepat berprasangka buruk, apalagi menghakimi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H