Mohon tunggu...
Dewi Murthasiah
Dewi Murthasiah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa / Pascasarjana Universitas Islam 45 Bekasi

Menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam Era Kurikulum Merdeka dan Artificial Intelligence (AI)

2 Agustus 2024   11:15 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Islam adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk individu yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam. Banyak orang yang menulis tentang pedidikan Islam hanya saja sebatas pada mengajar nya saja,. Mereka tidak melakukannya untuk mengembangkan karakter dan akhlak. Apalagi saat ini, salah satu masalah utama yang dihadapi pendidikan Islam adalah bagaimana menanggapi kebangkitan pemikiran kritis dan keterbukaan terhadap berbagai sudut pandang. Pendidikan Islam di era Kurikulum dan kecerdasan buatan (AI) sedang mengalami transformasi besar.
Kurikulum Merdeka Indonesia memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengadaptasi materi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan minat siswanya. Kurikulum Merdeka juga menawarkan solusi, karena ada Projek Penguataan Profil Pelajar Pancasila atau yang kita kenal dengan P5. Pendidikan Islam dapat disesuaikan dengan konteks lokal dan relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Pendekatan berbasis proyek membuat siswa  mengerjakan proyek yang menggabungkan ajaran Islam dengan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Penilaian Keseluruhannya tidak hanya berbasis tes, tetapi juga mengukur sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa secara umum.
Indonesia mengintegrasikan teknologi AI ke dalam kurikulumnya, mengubah sistem pendidikan tradisional menjadi konten digital interaktif yang mudah beradaptasi, dan chatbot real-time untuk berbagai mata pelajaran, termasuk studi Islam, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah memberikan wawasan dan contoh praktik yang baik dan guru harus dilatih untuk mengoptimalkan penggunaan AI dalam pembelajaran dan mengembangkan kurikulum yang konsisten dengan Pendekatan Kurikulum Merdeka.
Saya melihat bahwa peran teknologi semakin meningkat saat ini. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pendidikan. apalagi sekolah Islam harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendidikan. Siswa dapat lebih mudah mengakses pelajaran dengan menggunakan platform pembelajaran online, misalnya. Namun, perlu diingat bahwa teknologi harus digunakan dengan hati-hati dan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan Islam.
Dalam buku Rhenald Kasali benar-benar memperluas wawasan kita dengan menanamkan kepribadian pengemudinya. Tanpa kita sadari, seringkali kita terjebak dan dilemahkan oleh psikologi penumpang. Ketika kita masih muda, kita merasa seperti sedang mencari identitas kita dan  menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja tanpa pencapaian besar. Untuk mencapai itu kita butuh Element Self Driving yaitu: Disiplin Diri, Ambillah Resiko, Bermain untuk menang, Kekuatan Kesederhanaan, Berpikir kreatif, Berpikir kritis dan Pola Pikir Berkembang.
Pola pikir berkembang atau Growth Mindset, juga dikenal sebagai pola pikir pertumbuhan, adalah keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan seseorang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran, ketekunan, dan usaha. growth mindset memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk siswa yang adaptif dan berdaya saing tinggi. Dengan mengembangkan pola pikir berkembang, orang dapat melepaskan diri dari keterbatasan yang mereka buat sendiri dan melihat potensi penuh mereka. Dengan percaya pada kemampuan untuk berubah, mereka dapat memulai perjalanan pembelajaran seumur hidup yang diperkaya oleh ketekunan, ketekunan, dan kemampuan untuk beradaptasi.
Di era Merdeka dan kemajuan AI, dampak positif terhadap pendidikan Islam dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan metode dan prinsip modern. AI dapat memberikan pembelajaran yang dapat disesuaikan dan dipersonalisasi, memberikan panduan cepat dan spesifik mengenai ajaran Islam, hal ini memungkinkan siswa untuk memahami dan meningkatkan diri. Kebebasan berimajinasi yang positif menawarkan kemungkinan tak terbatas yang menunggu untuk dieksplorasi. Hal ini mengundang kita untuk membebaskan diri dari keterbatasan yang kita berikan pada diri kita sendiri, membayangkan masa depan yang lebih baik, dan membantu menciptakan dunia yang penuh dengan keindahan, harapan, dan kepuasan. Melalui pengembangan imajinasi kita, baik dalam refleksi individu. kita membuka potensi sejati kita untuk membentuk realitas melampaui impian terliar kita.
Dari apa yang telah di bahas dalam tercapai Pendidikan Islam di Indonesia pada era Kurikulum Merdeka dan Artificial Intelligence (AI), semoga Indonesia menjadi negara yang Rahmatan Lil Alamin, yang menyebarkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang kepada semua makhluk dan lingkungan sekitarnya, dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun