Mohon tunggu...
Dewi Nabila Magfiroh
Dewi Nabila Magfiroh Mohon Tunggu... Makeup Artist - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa semester 7 Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aktor yang Membangun Akuntabilitas dalam Organisasi Hibrid: Kasus Perusahaan Kota di Swedia

17 September 2023   21:49 Diperbarui: 17 September 2023   21:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Dalam era digital, pengumpulan dan penggunaan data pribadi menjadi isu etis yang semakin penting. Dalam konteks penelitian ini, apakah organisasi hibrida mengumpulkan dan menggunakan data pribadi dari anggota masyarakat atau karyawan mereka? Jika ya, bagaimana data ini dikelola dan dijamin agar tidak disalahgunakan? Hal ini berkaitan erat dengan privasi individu-individu yang terlibat dalam interaksi dengan organisasi tersebut. Oleh karena itu pada artikel yang berjudul "Aktor yang membangun akuntabilitas dalam organisasi hibrid: Kasus perusahaan kota di Swedia" yang ditulis oleh Joshua Maine, Timur Uman,dan Emilia Florin-Samuelsson  pada tahun 2023.

Keberlanjutan Akuntabilitas dan Transparansi

Salah satu isu etika yang muncul dalam jurnal ini adalah tentang bagaimana organisasi hibrida, termasuk korporasi munisipal di Swedia, menjaga dan meningkatkan tingkat akuntabilitas dan transparansi mereka. Pertanyaan etis yang muncul adalah sejauh mana organisasi tersebut bersedia untuk terbuka terhadap pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Apakah mereka secara aktif berusaha untuk mengungkapkan informasi yang relevan ataukah mereka mencoba untuk menyembunyikan informasi tertentu?

Jurnal ini menyoroti bagaimana aktor-aktor dalam organisasi hibrida dapat memiliki beragam kepentingan dan motivasi. Ini menciptakan isu etika seputar konflik kepentingan. Bagaimana organisasi mengelola konflik semacam ini dan memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak merugikan satu pihak sambil menguntungkan yang lain.

Transparansi dalam Hubungan dengan Pemangku Kepentingan Eksternal

Organisasi hibrida, termasuk korporasi munisipal, sering kali memiliki hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan eksternal seperti pemerintah, lembaga nirlaba, atau perusahaan swasta. Pertanyaan etis muncul tentang sejauh mana organisasi ini harus transparan dalam hubungan mereka dengan pemangku kepentingan eksternal.

peran kepemimpinan dan budaya organisasi dalam membangun akuntabilitas. Isu etika yang relevan adalah apakah pemimpin dan budaya organisasi mendukung praktik-praktik yang etis dan akuntabel. Dalam konteks organisasi hibrida seperti korporasi munisipal, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan menjadi isu etis yang penting. Apakah organisasi memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka? Jika tidak, ini dapat dianggap sebagai masalah etis.

Perlindungan Hak Individu

Isu privasi dan perlindungan hak individu muncul ketika organisasi hibrida mengambil tindakan yang dapat memengaruhi hak-hak individu, baik itu hak-hak karyawan, pemegang saham, atau anggota masyarakat umum. Apakah organisasi memastikan bahwa tindakan mereka tidak melanggar hak-hak individu dan privasi mereka?

Sistem informasi harus memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi dari akses yang tidak sah. Ini mencakup penggunaan enkripsi, kontrol akses yang ketat, pemantauan keamanan, dan tindakan perlindungan data lainnya. Jika sistem informasi digunakan dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan konstruksi akuntabilitas seperti yang dibahas dalam jurnal, perlu diperhatikan bahwa penggunaan data dalam konteks ini tidak merugikan privasi individu yang terlibat. Pengambilan keputusan yang transparan dan etis harus dikedepankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun