Mohon tunggu...
dewi sartika
dewi sartika Mohon Tunggu... Wiraswasta - ig : dewisartika8485

penyuka sejarah, travelling, kuliner, film dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Menjadi Tjamboek Berdoeri: Menyibak Tragedi Mergosono

3 September 2023   18:16 Diperbarui: 6 September 2023   02:00 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya masih ingat betul sekitar pertengahan tahun 2020 lalu. Saat itu sebuah artikel menarik minat saya untuk membacanya. Dalam artikel tersebut membahas tentang sosok Kwee Thiam Tjing. Tanpa pikir panjang, saya langsung membelinya di marketplace. Sejujurnya, saya penasaran dengan buku itu dan tak sabar membacanya. Namun, begitu tiba, wajah semringah saya seketika pudar berganti menjadi pertanyaan, bisakah saya menyelesaikan buku ini?

Ya, buku Menjadi Tjamboek Berdoeri, Memoar Kwee Thiam Tjing ini menggunakan Bahasa Indoensia ejaan lama plus bahasa slang daerah dan Bahasa Belanda.

Saya memaksakan diri untuk membacanya meski sejujurnya saya tidak paham betul apa yang dikisahkan di kata pengantar yang ditulis James T Siegel, guru besar sekaligus antropolog di Universitas Cornell.

Hanya sekitar 50 halaman saja saya sanggup membacanya. Saya berpikir butuh konsentrasi tinggi dan waktu luang untuk benar-benar bisa memahami isinya.

Tiga tahun saya menganggurkan buku tersebut. Baru Juli lalu sewaktu menemani anak saya yang sedang dirawat di RS akhirnya saya bisa menuntaskan Menjadi Tjamboek Berdoeri.

Tjamboek Berdoeri sendiri merupakan nama pena Kwee Thiam Tjing ketika menjadi kolumnis untuk Pewarta Soerabaja tahun 1924.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan Kwee Tjiam Tjing berisi pengalaman semasa hidupnya yang pernah terbit di harian Indonesia Raya milik Muchtar Lubis.

Rencananya, tulisan-tulisan Kwee ini akan dibukukan, tetapi keburu Indonesia Raya dibredel pasca Peristiwa Malari.

 Kwee Tjiam Tjing: Jurnalis 3 Zaman 

Nama Kwee Tjiam Tjing sangat asing di telinga saya. Bagaimana tidak cerita sejarah tentangnya tak pernah disinggung sama sekali dalam pelajaran sekolah. Nasibnya serupa dengan tokoh-tokoh lain yang senyap dalam cerita perjuangan Indonesia. Padahal, meski beretnis Tionghoa, rasa nasionalismenya sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun