Doddi Ahmad Fauji, biasa dipanggil Doddi Fauji (lahir 4 September 1970) adalah seorang penulis, seniman, dan mantan jurnalis asal Bandung, Indonesia. Doddi mulai berkesenian pada saat masih kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung atau UPI (Universitas Pendidikan Indonesia).
Di UPI, ia merintis kariernya di bidang kesenian, khususnya bidang teater, penulisan puisi, cerpen, resensi pertunjukan, resensi buku, deklamasi, dan menyutradarai pertunjukkan teater. Ia sering terlibat dalam pembacaan puisi untuk acara kesenian. Dalam rangka berkesenian, ia pernah berkunjung ke Kota Perth dan Freementale Australia pada tahun 1995, ke Yunani (2003) dan Rusia (2004).
Doddi Ahmad Fauji pernah dipercaya menjadi Sekretaris Jendral Konsorsium Wartawan Kebudayaan (The General Secretarist of Cultural Journalist Consortium). Di akhir tahun 2005, ia mendirikan Sekolah Kewajaran Bangsa di Kota Depok, Jawa Barat. Tahun 2006, ia kembali menjadi wartawan di Harian Utama Jurnal Nasional (jurnalnasional.com) dan mendirikan majalah Arti (arti-online.com) sebagai anak perusahaan PT Media Nusa Pradana (Penerbit Koran Jurnal Nasional). Bersama teman-temannya, ia kini mengelola situs untuk kesenian SituSeni (situseni.portalnusa.id).
Tulisannya berupa puisi, cerpen, dan kritik sastra pertunjukkan teater tersebar di berbagai media massa di Indonesia, seperti Pikiran Rakyat, Pelita, PortalNusa, Suara Karya, Bandung Pos, Media Indonesia, Republika, Singgalang, Berita Yudha, Suara Pembaharuan, serta Majalah Horison.
Pada bulan Mei 2022, Doddi Ahmad Fauji ingin kembali mengguncang dunia kepenulisan dan sastra di Indonesia, itu dibuktikan dengan ia mencari rekan yang bisa membantu dirinya mendirikan sebuah aplikasi bernama Jurdik.id. Jurdik.id adalah sebuah gagasan dan terobosan baru oleh Doddi yang berfungsi sebagai tempat baru  untuk orang-orang dan masyarakat umum agar dapat menuliskan pikirannya ke ruang publik dalam bentuk tulisan seperti berita warga, cerita, opini, informasi, dan lainnya.
Sampai akhirnya, Doddi Ahmad Fauji bertemu dengan adik tingkatnya di UPI bernama Amran Halim. Pria yang biasa dipanggil Kang Amran itu adalah karyawan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja pada bagian pers dan publikasi media. Kang Amran juga adalah tokoh bisnis yang menjabat sebagai Direktur Utama dari PT Pers Kita Bersama, seorang tokoh berita, dan penulis media massa. Obrolan dan diskusi berjalan positif sampai Doddi dan Kang Amran bersepakat untuk bekerja sama.
Selanjutnya, Doddi dan Kang Amran mengajak seorang selebriti internet asal Indonesia yang saat ini berusia 19 tahun, merupakan ahli pemasaran internet, gitaris, kreator konten tutorial, produser musik, dan teknisi yang berpengalaman dalam bidang manajemen sistem informasi, eksplorasi sistem operasi komputer, komputasi awan, dan pengujian perangkat lunak bernama Rudi Subagja untuk menjadi bagian atau anggota grup dari pendirian platform tersebut.
Di sekitar akhir bulan Mei 2022, platform Jurdik.id tersebut diperkenalkan ke publik. Meski pada awalnya, pengguna dan pengunjung ke situsnya belum begitu ramai, tetapi beberapa minggu setelahnya platform itu ramai oleh pengguna yang mendaftar hingga dikunjungi ribuan pembaca. Lonjakan pengunjung situs terjadi, ketika Doddi dan Kang Amran mengadakan perlombaan menulis di situsnya.
Pada kuartal pertama, sampai pertengahan tahun 2023 Jurdik.id mengalami perkembangan yang sangat pesat, berdasarkan statistik dari media sosial platform yang mereka dirikan sukses mengumpulkan massa sebanyak 100 ribu pengikut di Instagram, 3 ribu pengikut di Facebook, dan 2 ribu pelanggan di YouTube. (FB/IG/YouTube/Twitter: jurdik.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H