Mohon tunggu...
Dewi Subrata
Dewi Subrata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dewi Subrata adalah seorang mahasiswa yang fokus pada bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan tertarik pada isu-isu generasi muda, terutama Gen Z. Saya memiliki kepribadian yang adaptif, detail, dan selalu ingin belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Full Costing dan Variabel Costing : Konsep, Tujuan, Rumus beserta Contohnya

14 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam akuntansi biaya memahami metode perhitungan seperti full costing dan variable costing sangat penting untuk menentukan harga produk, menganalisis profitabilitas, dan membuat keputusan bisnis yang tepat. 

Full Costing adalah metode perhitungan biaya produksi yang memasukkan seluruh biaya, baik langsung (bahan baku, tenaga kerja langsung) maupun tidak langsung (overhead tetap dan variabel). Metode ini digunakan untuk pelaporan keuangan eksternal dan menentukan harga jual produk secara menyeluruh.

Sebaliknya, Variable Costing hanya mencatat biaya variabel produksi, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya tetap produksi diperlakukan sebagai biaya periode yang langsung dibebankan pada laporan laba rugi. Metode ini lebih cocok untuk analisis internal.

Tujuan

  • Full Costing: Menyediakan data untuk pelaporan eksternal sesuai standar akuntansi.
  • Variable Costing: Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek.

Rumus

  1. Full Costing
    HargaPokokProduksi=Biaya Bahan Baku+Biaya Tenaga Kerja+Overhead (Tetap+Variabel) Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Overhead (Tetap + Variabel)
  2. Variable Costing
    Harga Pokok Variabel=Biaya Bahan Baku+Biaya Tenaga Kerja+Over head Variabel Harga Pokok Variabel = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Overhead Variabel

Contoh :

Produk membutuhkan Rp5.000 untuk bahan baku, Rp2.000 untuk tenaga kerja langsung, overhead tetap Rp3.000, dan overhead variabel Rp1.000.

  • Full Costing: Rp5.000 + Rp2.000 + Rp3.000 + Rp1.000 = Rp11.000
  • Variable Costing: Rp5.000 + Rp2.000 + Rp1.000 = Rp8.000

Kelebihan dan Kekurangan

  • Full Costing: Akurat untuk pelaporan keuangan, tetapi kurang fleksibel untuk analisis manajerial.
  • Variable Costing: Berguna untuk menentukan margin kontribusi, namun tidak cocok untuk laporan eksternal. 

Sumber : Purwanti, S.Pd, M.M

Universitas Pelita Bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun