Kamis (12/8/21), Tim KKN 364 UNS yang berlokasi di Kelurahan Joyotakan dan diketuai oleh Annisa Nur Leilani, melakukan kegiatan penanaman apotek hidup bersama LPPM PPKWU UNS dimana sasarannya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani Pinilih di Joyotakan. Lahan tanggul yang dimanfaatkan terletak di RT 02/RW 01 yang bertujuan untuk mengoptimalkan tanaman apotek hidup yang belum dikembangkan pada lahan tersebut. Tanaman yang diberikan sebanyak 40 bibit kunyit dan 25 bibit temulawak.Â
Seperti yang kita ketahui, apotek hidup memiliki beberapa kandungan zat obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi berbagai penyakit. Budidaya tanaman apotek hidup dirasa cocok pada kondisi saat masa pandemi covid-19 ini karena dapat digunakan sebagai obat-obatan tradisional yang mana diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga dapat memicu masyarakat akan urgensi pengembangan tanaman apotek hidup serta pemanfaatan lahan tanggul untuk penanaman tumbuhan apotek hidup secara optimal.
Dalam kegiatan penanaman ini, Tim KKN UNS 364 Joyotakan bekerja sama dengan perwakilan LPPM UNS yaitu Bapak Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P., sehingga Tim KKN UNS 364 Joyotakan mendapat pengarahan langsung dari Pakar Budidaya Pertanian. Kegiatan diawali dengan briefing sebelum penanaman. Kemudian, dilanjutkan eksekusi langsung berupa pencampuran tanah ladu, pupuk kandang dan sekam bakar. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam polybag dan meletakkan bibit kunyit serta bibit temulawak. Dalam kegiatan penanaman ini, Tim KKN UNS 364 Joyotakan melakukan penyiraman kembali setelah satu minggu masa penanaman. Tidak hanya menyiram saja, namun mahasiswa juga memeriksa keadaan tumbuhan.Â
Keberlanjutan dari kegiatan penanaman ini diadakan sosialisasi budidaya tanaman apotek hidup untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat dengan mendatangkan pembicara, yaitu Bapak Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P. yang merupakan dosen pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan, Bapak Indrijanto Agoes Noegroho, S.H., M.M., Kepala Sie Pemberdayaan Masyarakat, Bapak Djoko Narjoto, S.Sn., Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Diana Tantri Cahyaningsih, S.H., M.Hum. serta Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Tani Pinilih.Â
Materi utama yang disampaikan adalah jenis tanaman apotek hidup, manfaat dan fungsi yang terkandung dalam tanaman, dan bagaimana cara penanaman serta pemeliharaan yang sesuai. Materi tersebut nantinya diharapkan dapat langsung diterapkan oleh masyarakat. Selain itu, pembicara juga memotivasi Kelompok Wanita Tani dan Kelompok Tani Pinilih agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih rapi ketika melakukan penanaman tanaman apotek hidup, konsisten dalam melakukan perawatannya, dan dapat meningkatkan minat kembali terhadap masyarakat dalam melakukan kegiatan penanaman tanaman apotek hidup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H