MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA INOVATIF DI KELAS X DPIB SMK NEGERI 1 GANTAR PADA MATA PELAJARAN DASAR DASAR DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN SUB MATERI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
Oleh : Dewi Nurbaeti, ST
 A. PENDAHULUANÂ
PPL Sit In 2 yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 22 Januari 2024 di kelas X DPIB 2 SMK Negeri 1 Gantar. Â Situasi yang menjadi latar belakang masalah adalah rendahnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari sikap peserta didik antara lain : peserta didik kurang aktif pada saat pembelajaran, hanya diam dan tidak bersemangat, masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami informasi dari suatu bacaan, belum memiliki kepedulian akan hasil belajarnya. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan model pembelajaran yang inovatif. Dari situasi tersebut timbul rumusan masalah bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
 B. PEMBAHASANÂ
Permasalahan yang dihadapi di kelas X DPIB 2 SMK Negeri 1 GANTAR tersebut perlu segera diberikan tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran. Pada kegiatan PPL Siklus 2 ini, pembelajaran dirancang dengan menggunakan model project best learning dan media inovatif berupa video pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran inovatif yang penulis pilih dikarenakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yakni peserta didik mampu memahami Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH). Dengan menggunakan model problem based learning mampu membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada mata Pelajaran K3LH (Hariyanti dwi, 2021 ). Selain itu juga bisa menggunakan media pembelajaran. Motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui peningkatan penggunaan media pembelajarn (Winata, 2017). Media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk video dapat memberikan memori jangka panjang kepada peserta didik karena di dalam media video disajikan animasi gambar dan suara. Media video memiliki potensi lebih disukai peserta didik, hal ini dikarenakan melalui media video peserta didik dapat menyaksikan dan membayangkan apa yang disajikan pada saat pemutaran video berlangsung (Cory,2017:14) dalam Nila Dewi Sabdo Sihl,Martini,2019). Tantangan yang dihadapi, antara lain : (1) Pembelajaran cenderung berpusat pada guru,(2) Kurangnya pemanfaatan TPACK dalam proses pembelajaran,(3) Motivasi belajar peserta didik rendah. Aksi yang dilakukan antara lain : (1) Menyusun perangkat pembelajaran yang berbasis student center, yaitu model PBL (1) Orientasi siswa pada masalah (2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) Membimbing penyelidikan individu/ kelompok, (4) Mengembangkan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Strategi yang digunakan : (1) Mendorong peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran, (2) Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),(3) Membuat media pembelajaran inovatif berbasis TPACK dengan menggunakan vidio pembelajaran , slide PPT dan google form. Modul ajar dan semua sintak proses pembelajaran dijabarkan dalam pranala berikut : https://drive.google.com/drive/folders/1pcoI3aURr5dDfCNbqIkBPc_eoCUHRWK8 Kegiatan pembelajaran secara keseluruhan dapat disimak pada pranala berikut : https://drive.google.com/drive/folders/1pcoI3aURr5dDfCNbqIkBPc_eoCUHRWK8 Adapun yang terlibat dalam pembelajaran antara lain : Guru, peserta didik X DPIB 2 , guru pengampu, kepala sekolah, wakasek, kaprodi, walikelas, dosen dan guru pamong. Sumber daya dan materi yang dibutuhkan : buku siswa, laptop, materi baik vidio dan PPT, infocus, speaker, LKPD, alat tulis, alat dan bahan proyek. Dampak dari aksi yang dilakukan antara lain : (1) Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik,(2) Peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran di kelas.(3) Kemampuan dan pemahaman peserta didik meningkat . Hal ini terlihat dari hasil penilaian ,Dimana seluruh peserta didik tuntas nilai nya diatas KKTP dengan nilai rata rata kelas 90,55. Refleksi Hasil dan dampak Dari kegiatan penerapan pembelajaran problem based learning (PBL) serta pemanfaatan media inovatif video dan PPT maka diperoleh hasil yang efektif , peserta didik mampu memberi Solusi masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH). Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan mendapatkan respon positif dari berbagai pihak.
 C. KESIMPULANÂ
Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model problem based learning (PBL) dan media inovatif mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas X DPIB 2 SMK Negeri 1 Gantar sehingga peserta didik mampu dalam berdiskusi mempresentasikan tugas bersama rekan kelompoknya dan nilainya tuntas diatas KKTP .
 D. DAFTAR PUSTAKAÂ
https://ojs.unm.ac.id › JPK › article › dowÂ
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/IJSME/article/view/4366/0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H