Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang, khususnya anggota Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 18 Gelombang 6 mengajak siswa-siswi SDN Patokan III untuk membuat puding jagung sebagai upaya memperkenalkan jajanan sehat dan bergizi kepada anak-anak. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kelompok yang berada di bawah bimbingan Ibu Dian Fitri Nur Aini, M.Pd., berupaya untuk meningkatkan nilai jual komoditas lokal dengan memperkenalkannya terlebih dahulu kepada siswa-siswi sekolah dasar dan para guru di sana.
Lokasi SDN Patokan III yang terletak di Dsn. Je'eh, Desa Patokan berada di wilayah dengan komoditas utama berupa jagung. Para petani yang memiliki kebun jagung rata-rata menjual hasil tani sebagai bahan mentah dan terkadang dengan harga yang sangat murah. Para petani dan masyarakat sekitar merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan aneka kreativitas demi meningkatkan nilai jual.
Selain itu, di tengah keramaian kenaikan BBM akhir-akhir ini, justru harga jagung di Probolinggo malah turun. Dari harga awal Rp 5.000,- per kilogram, kini hanya dijual Rp 4.000,- per kilogram. Tentunya harga tersebut sangat tidak sebanding dengan kebutuhan operasional termasuk tenaga yang dibutuhkan.
Maka, dalam rangka peningkatan nilai ekonomi jagung, mahasiswa PMM 18 mengadakan pelatihan pembuatan puding jagung kepada siswa-siswi SDN Patokan III sekaligus bersama para guru. Acara ini sekaligus sebagai media memperkenalkan jajanan sehat dari bahan alami yang pastinya lebih bergizi.
Pelatihan ini ditargetkan kepada anak-anak dan guru di SDN Patokan III supaya puding jagung yang dibuat memiliki target pasar yang tepat sehingga tidak sia-sia dalam melakukan pelatihan. Apalagi guru merupakan garda terdepan bagi anak-anak dan masyarakat dalam memberikan edukasi untuk makanan sehat.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi pelatihan softskill bagi para siswa sehingga mampu meningkatkan kreativitas sejak dini. Tentunya potensi sejak dini harus dimaksimalkan sehingga mereka memiliki kemampuan dasar yang berguna kedepannya.
Puding jagung sendiri dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah namun dapat memicu kreativitas. Apalagi nutrisinya yang cukup tinggi sehingga bisa menjadi nilai tambah untuk produk tersebut.
Pelatihan pembuatan puding jagung yang dilaksanakan di SDN Patokan III pada minggu kedua PMM 18 diharapkan mampu menjadi pemicu kreativitas para siswa dan guru-guru di sana sehingga bukan hanya sekedar wacana teori dalam meningkatkan nilai jual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H