Mohon tunggu...
Dewi Wulandari Octaviani
Dewi Wulandari Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110053 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB2_Pemeriksaan Pajak_Diskursus Model Dialektika Hagelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

27 November 2024   18:50 Diperbarui: 27 November 2024   18:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskursus Model Dialektika Hegelian, dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

What ?

Apakah yang dimaksud dengan Model Dialektika Hegelian ?

Model Dialektika Hegelian adalah sebuah konsep filsafat yang dikembangkan oleh Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Konsep ini menggambarkan sebuah proses perkembangan atau perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui tiga tahap utama, yaitu:

  • Tesis: Ini adalah ide awal atau pernyataan yang ada. Tesis ini merupakan titik awal dari suatu proses berpikir atau perkembangan.
  • Antitesis: Ini adalah ide yang bertentangan atau berlawanan dengan tesis. Antitesis muncul sebagai reaksi atau tantangan terhadap tesis yang ada.
  • Sintesis: Ini adalah ide baru yang muncul sebagai hasil dari perpaduan antara tesis dan antitesis. Sintesis ini merupakan penyelesaian dari pertentangan antara tesis dan antitesis, sekaligus menjadi tesis baru untuk siklus berikutnya.

Proses dialektika ini dapat divisualisasikan sebagai sebuah spiral yang terus berkembang. Sintesis yang dihasilkan dari satu siklus akan menjadi tesis baru untuk siklus berikutnya, dan begitu seterusnya. Proses ini menggambarkan bahwa realitas adalah sesuatu yang dinamis dan selalu berubah, tidak statis. Konsep dialektika Hegel memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, sejarah, sosiologi, dan bahkan ilmu politik. Konsep ini digunakan untuk menganalisis perubahan sosial, perkembangan sejarah, serta dinamika pemikiran manusia. Model Dialektika Hegelian adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam memahami dinamika perubahan dan perkembangan dalam berbagai bidang. Konsep ini memberikan kerangka berpikir yang berguna untuk menganalisis berbagai fenomena sosial, budaya, dan intelektual. Namun, penting untuk menyadari bahwa konsep ini juga memiliki keterbatasan dan perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.

Sumber : Dokpri TB2
Sumber : Dokpri TB2

Tesis, antitesis, dan sintesis merupakan jantung dari Dialektika Hegelian. Tesis adalah ide awal, sebuah proposisi yang diajukan. Antitesis adalah ide yang bertentangan atau berlawanan dengan tesis. Keduanya kemudian bersatu dalam sebuah proses yang disebut sintesis, menghasilkan sebuah ide baru yang mencakup dan melampaui kedua ide sebelumnya. Proses dialektika ini tidak berhenti pada satu siklus. Sintesis yang dihasilkan akan menjadi tesis baru untuk siklus berikutnya, dan begitu seterusnya. Ini menggambarkan sebuah perkembangan yang dinamis dan terus-menerus. Setiap siklus membawa kita ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi, lebih kompleks, dan lebih komprehensif.

Perkembangan sejarah seringkali dipandang sebagai serangkaian konflik dan resolusi, di mana setiap era baru muncul sebagai sintesis dari kekuatan-kekuatan yang bertentangan. Teori-teori ilmiah baru seringkali muncul sebagai hasil dari dialektika antara data empiris dan kerangka teoritis yang ada. Perubahan sosial dan politik seringkali terjadi melalui konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda, yang kemudian menghasilkan konsensus baru. Meskipun konsep ini sangat berpengaruh, ia juga menuai kritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsep ini terlalu abstrak dan sulit untuk diterapkan secara empiris. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa penekanan pada konflik dan pertentangan terlalu berlebihan. Konsep Dialektika Hegelian tetap relevan dalam dunia modern. Ia dapat membantu kita memahami perubahan sosial, perkembangan teknologi, dan kompleksitas masalah global. Dialektika Hegelian adalah sebuah alat berpikir yang sangat kuat. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menganalisis dunia di sekitar kita dengan cara yang lebih mendalam dan komprehensif. Namun, penting untuk mengingat bahwa ini hanyalah salah satu dari banyak cara untuk memahami realitas.

Sumber : Dokpri TB2
Sumber : Dokpri TB2

Thesis

Tesis dijelaskan sebagai titik awal atau ide awal dalam suatu proses berpikir atau perkembangan. Dalam konteks contoh yang diberikan, tesisnya adalah monarki absolut dan sistem feodal di Prancis sebelum revolusi. Tesis ini merepresentasikan status quo atau keadaan yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh ini, sistem monarki absolut dan feodal adalah sistem yang sudah mapan dan diterima secara luas pada masanya. Tesis ini tidak hanya sekadar pernyataan, tetapi juga mengandung implikasi dan konsekuensi tertentu. Dalam contoh ini, sistem monarki absolut dan feodal memiliki konsekuensi seperti ketidaksetaraan sosial, kekakuan kelas, dan terbatasnya kebebasan individu. esis ini menjadi dasar untuk munculnya ide-ide baru atau tantangan. Dalam proses dialektika, tesis ini akan berinteraksi dengan antitesis, yang akan menantang dan mengkritisi tesis tersebut.

Sumber : Dokpri TB2
Sumber : Dokpri TB2

Antithesis

Antitesis dalam Dialektika Hegelian adalah sebuah ide atau konsep yang berlawanan atau bertentangan dengan tesis. Jika tesis dianggap sebagai titik awal atau pernyataan awal, maka antitesis muncul sebagai reaksi atau tantangan terhadap tesis tersebut. Pada Revolusi Prancis tahun 1789 menjadi titik balik yang menandai munculnya antitesis terhadap sistem monarki absolut dan feodal yang telah ada sebelumnya. Revolusi ini membawa ide-ide baru seperti kebebasan, persamaan, dan persaudaraan, yang secara langsung bertentangan dengan struktur sosial dan politik yang ada. Antitesis tidak hanya sekadar berbeda, tetapi juga merupakan penolakan terhadap status quo. Revolusi Prancis menolak sistem monarki absolut yang dianggap tidak adil dan menindas. Antitesis menjadi kekuatan pendorong perubahan. Konflik antara tesis dan antitesis inilah yang memicu transformasi dan melahirkan sintesis yang baru. Antitesis dalam Dialektika Hegelian adalah konsep yang sangat dinamis. Ia tidak hanya merupakan lawan dari tesis, tetapi juga merupakan kekuatan pendorong perubahan dan inovasi. Dengan memahami konsep antitesis, kita dapat lebih baik memahami bagaimana ide-ide berkembang dan bagaimana masyarakat berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun