Mohon tunggu...
Tri Dewi Romadhoni
Tri Dewi Romadhoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya, Selamat datang!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama ORMAWA FPK, Anggota KKN UIN Walisongo Semarang Lakukan Galang Dana untuk Korban Banjir Bandang Malang

18 November 2021   16:55 Diperbarui: 18 November 2021   17:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir bandang yang terjadi di Malang pada Kamis 4 November 2021 memberikan duka yang mendalam bagi korban.  Berdasarkan kondisi terkini di mana saudara-saudara kita di Malang terkena musibah banjir bandang pada hari Kamis tanggal 4 November kemarin. 

Ada 5 desa yang terdampak paling parah. Diantaranya Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo, dan Desa Sidomulyo. Informasi sementara, terdata 15 orang diperkirakan hanyut, 4 ditemukan selamat, dan 11 orang dalam pencarian.

Pasca kejadian tersebut bantuan dari segala sisi terus mengalir, begitu juga di Kota Semarang, penggalangan dana terus dilakukan oleh sejumlah komponen masyarakat. 

Diantaranya seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang ada di Semarang. Sejak Kamis 4 November penggalangan dana dan open donasi untuk banjir bandang di Malang mereka lakukan hingga mereka turun ke jalan.

Pada Sabtu 13 November 2021 anggota KKN Regular angkatan 77 UIN Walisongo Semarang kelompok 42 bernama Lifiana Maryatul Kiftiyah berkolaborasi dengan ORMAWA Fakultas Psikologi dan Kesehatan terjun langsung ke jalanan melakukan penggalangan dana  untuk korban banjir bandang di Malang.

Penggalangan dana dilakukan di 5 titik di daerah Kalibanteng Semarang. Galang dana dimulai pada pukul 14.30 hingga 17.00 dan alhamdulilah dapat mengumpulkan dana sejumlah Rp. 1.542.000. Tak hanya penggalangan dana secara langsung, kami juga melakukan open donasi yang terkumpul Rp. 2.160.000-,. Bantuan tersebut kami salurkan melalui lembaga Aksi Cepat Tanggap.

Uluran tangan mereka mungkin tidak bisa menghapus air mata dan kesedihan yang dialami. korban Namun, sedikit dari mereka akan menjadi sangat berarti untuk meringankan beban mereka.

Editor: Lifiana Maryatul Kiftiyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun