Pendidikan merupakan cara yang dilakukan oleh seluruh manusia sebagai sarana untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan, nilai juga kebiasaan atau watak. Pendidikan sepanjang hayat seharusnya menjadi prinsip bersama yang sudah tertanam dalam benak setiap orang karena sejatinya pendidikan bukan hanya sebatas duduk di bangku sekolah saja tetapi pendidikan bisa didapatkan dari berbagai hal dan pengalaman.
Pada saat sedang pandemi ini Indonesia sedang butuh bantuan untuk membantu Bapak/Ibu Guru serta adik-adik Sekolah Dasar untuk mendapat kesempatan belajar optimal di kondisi terbatas dan kritis selama pandemi. Kita dapat mengembangkan diri, khususnya kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal lainnya melalui pengalaman ini.Â
Dengan adanya Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Di program Kampus Mengajar, mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia dan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Dan sayapun ditempatkan disalah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung, yang jarak tempuh dari rumah saya itu kurang lebih memakan waktu satu jam. Lingkungan sekolahnya itu dikelilingi perkebunan sayuran dengan mayoritas penduduknya menjadi petani dan buruh tani. Kearifan lokal di lingkungan sekolah berpengaruh pada motif siswa terhadap dunia pertanian semakin meningkat untuk mendapatkan uang dari bekerja di kebun. Pengaruh dari kebiasaan dari lingkungannya siswa terkadang memilih ikut ke kebun membantu orang tuanya dari pada mengenyam pendidikan di sekolah yang memang lebih penting untuk kehidupannya di masa yang akan datang.
Maka dari itu Berdasarkan rencana program kegiatan Kampus Mengajar yang telah dibuat dan kegiatan Kampus Mengajar yang sudah terlaksana di lapangan, maka saya perlu menganalisis hasil dari sisi ketercapaian tujuan, kesesuaian rencana dan kegiatan, hasil dan dampak pengiring termasuk contoh baik/good practices). Dan setelah melihat kondisi lingkungan yang bergantung pada alam, maka saya membuat Project Based Learning yakni menjadikan siswa terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari pembelajaran secara kognitif.
Pada saat memulai pembelajaran. siswa terbiasa sehari-hari hanya belajar menggunakan Buku Lembar Kerja Siswa saja. Sementara itu, disana memiliki  lingkungan alam yang dapat menunjang pengembangan pembelajaran. Selain itu, mayoritas pekerjaan orang tuanya adalah berkebun, sehingga tidak jarang banyak siswa yang ingin berkebun dibandingkan sekolah. Sehingga perlu adanya kegiatan praktik dalam pembelajaran  agar dapat menunjang assessment pembelajaran.Â
Dikarenakan keseharian siswa selalu belajar didalam kelas sehingga membuat siswa menjadi tidak nyaman dan merasa bosan, maka saya mengajak siswa untuk belajar di luar kelas. Siswa ditugaskan untuk membuat proyek membuat rantai makanan jangkrik dengan memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini.Â
Tahapan yang dimulai dari siswa yaitu dengan membuat beberapa kelompok yang tujuannya untuk berkolaborasi memecahkan masalah yang sedang diangkat menjadi topik proyek. Siswa kemudian dapat mendesain proyek yang mereka buat, rancangan proyek mereka sajikan dalam bentuk narasi. Setelah itu siswa melakukan evaluasi secara berkala dan hasil akhir produk dievaluasi kualitasnya.Â
Semua kegiatan yang dilakukan siswa mendapatka dampak positif yakni menciptakan atmosfer belajar dengan rasa toleransi yang tinggi terhadap kesalah ataupun perubahan selama proses pengerjaan proyek. Siswa berkembang menjadi pribadi yang percaya diri, dapat melakukan musyawarah untuk menentukan pilihan dalam kegiatan dan juga memadukan materi yang telah mereka dapatkan pada pembelajaran kognitif hingga diaplikasikan dalam proyek.Â
Selain itu dihari selanjutnya saya juga mengajak siswa untuk bercocok tanam dilingkungan sekolah, mereka menanam tumbuhan obat herbal yang akan berguna dikemudian hari, yang tentunya disana itu sudah melekat dengan alam sehingga mereka senang dalam melakukan kegiatan itu. Setelah bercocok tanam mereka ditugaskan untuk mengamati tumbuhan yang mereka tanam selama 2 minggu, yang hasilnya nanti akan mereka persentasikan bersama teman-teman kelompoknya.Â