Mohon tunggu...
Dewi Mayasari
Dewi Mayasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Manajemen di Universitas Sebelas Maret Surakarta

Seorang yang menggemari menulis dan menuangkan idenya menjadi sebuah karya tulis yang dapat dibaca oleh semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Gawai Sejak Dini, Mengganggu Perkembangan Sosial Emosional Anak?

31 Desember 2023   08:25 Diperbarui: 31 Desember 2023   08:30 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak - anak.  Shutterstock/Dmitriy Shironosov 

Salah satu dampak utama yang dirasakan dalam penggunaan gawai adalah ketergantungan pada layar. Hal ini dapat terjadi apabila gawai digunakan dengan frekuensi waktu yang sering yang lama kelamaan akan timbul ketergantungan dan kecanduan akan benda mati berbagai fungsi ini. Anak -- anak yang terlalu terpapar layar peralatan elektronik termasuk gawai, cenderung akan menghabiskan waktunya hanya untuk bermian dengan gawai jika tidak dilakukan pemantauan secara serius. Hal ini dapat terjadi karena anak -- anak di rentan usai 0 -- 6 tahun masih mencari tahu mengenai banyak hal yang membuatnya penasaran. Apabila hal ini dibiarkan, kecanduan akan gawai pada anak akan sulit untuk dihindari. Akibat dari interaksinya yang berlebih dengan layar dalam konteks ini layar gawai, menyebabkan interaksinya dengan sekitar akan berkurang. Dengan demikian, perkembangan sosialnya juga akan terganggu dan dapat membuatnya kesulitan beradaptasi kedepannya. Padahal interaksi sosial pada anak usia dini sangat dibutuhkan untuk membangun keterampilan emosi dan komunikasinya sehingga empati dalam dirinya juga dapat berkembang.

Kurangnya Keterampilan dalam Berkomunikasi Secara Langsung

Dampak dari penggunaan gawai sejak dini pada anak juga berkaitan dengan kemampuannya untuk berkomunikasi secara langsung (tatap muka). Hal ini diakibatkan dari banyaknya waktu yang ia gunakan untuk bermain dengan gawainya dari pada teman sebayanya atau keluarganya. Semakin sedikitnya waktu yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang -- orang disekitarnya secara tatap muka, kemampuan yang ia dapatkan dari pengalaman berkomunikasi dengan orang lain dalam membaca mimik, ekspresi, dan bahasa tubuh lawan bicaranya akan sangat kurang dibanding dengan anak seusianya yang memiliki pengalaman komunikasi secara tatap muka lebih banyak. Keterampilan komunikasi ini penting untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan sesama dan memahami konteks komunikasi secara menyeluruh. Dengan kemampuan ini juga, kedepannya anak diharapkan mampu mengembangkan sikap empati dan kepedulian terhadap orang disekitarnya dan memiliki hubungan yang baik serta adaptasi dengan lingkungan yang akan ia hadapi menjadi lebih mudah.

Isolasi Sosial

Dampak langsung dari penggunaan gawai berlebih adalah isolasi sosial. Anak -- anak yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk menatap gawai mereka dibanding berinteraksi dengan teman sebaya atau orang disekitrnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial dan memeliharanya. Isolasi sosial ini tentu merugikan bagi anak -- anak, karena akan menyebabkan perkembangan sosialnya terganggu dan berakibat berkurangnya kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan membetuk indentitas sosial mereka. Kesulitan membangun hubungan dengan orang lain akan sangat merugikan kedepannya bagi anak. Pembangungan hubungan yang sulit, mungkin akan membuatnya kesulitan di tempat kerja kedepannya maupun di jenjang sekolah.

DAMPAK PENGGUANAAN GAWAI SEJAK DINI PADA PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK

 Gangguan Tidur 

Anak -- anak yang terbiasa dengan gawai, mungkin akan menggunakannya juga saat sebelum tidur. Dapat dialami karena efek kecanduan yang ia rasakan dari penggunaan gawai dengan frekuensi yang sering dan kurangnya pengawasan orang tua. Efeknya, kesejahteraan sosial mereka akan terganggu karena mengalami gangguan tidur seperti waktu tidur yang tidak sesuai dengan posri umurnya. Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan perubahan suasan hati, kesulitan dalam berkonsentrasi, bahkan lebih parahnya berdampak pada kesehatan mental mereka.

Paparan Konten yang Tidak Sesuai

Gawai dapat menjadi pintu gerbang bagi anak -- anak terpapar pada konten yang tidak sesuai dengan usianya. Rasa keingintahuan yang tinggi pada anak, mengakibatkan hal ini sangat mungkin terjadi. Apalagi gawai yang sangat mudah digunakan dalam mengakses segala informasi. Anak -- anak pada usia ini juga merupakan peniru ulung yang bisa saja meniru hal yang tidak pantas untuk dilakukan hanya karena ia melihatnya melaui gawai. Paparan konten yang tidak sesuai dapat berpengaruh pada meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan masalah kesejahteraan mental lainnya.

PENGELOLAAN PENGGUANAAN GAWAI SEJAK DINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun