Singapura sudah menjadi destinasi favorite untuk menghabiskan waktu liburan. Selain udaranya yang sama dengan Indonesia, Singapura juga menjadi destinasi yang memiliki banyak objek wisata. Berkesempatan untuk berlibur ke Singapura, saya akan meghabiskan banyak waktu untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal. Salah satunya saya akan berkunjung ke Singapore Flyer yang letaknya di dekat Marina Bay, Singapura. Yang dikenal dengan Marina Promenade. Singapore Flyer juga terletak di samping tikungan ke 21 dan ke 22 sirkuit F1 Marina Bay, Singapura.
Singapore Flyer merupakan salah satu tempat hiburan yang pastinya akan sangat mengesankan untuk semua turis dari berbagai kalangan usia. Singapore Flyer adalah nama dari sebuah Bianglala yang dibangun tahun 2008. Bianglala ini menjadi salah satu bianglala terbesar di Dunia setelah London Eye di Inggris. Peresmian dari Bianglala ini dilakukan oleh Lee Hsien Long Perdana Menteri Singapura di tahun itu.
Pembangunan Singapore Flyer adalah rencana dari Singapore Tourism Board sebagai salah satu lokasi pariwisata di Singapura. Perencanaannya sudah digagas sejak awal tahun 2000an, namun akhirnya diumumkan sejak 27 Juni 2003. Akhirnya, diputuskan Singapore Flyer akan dibangun di lahan Marina Centre yang merupakan bagian dari Singapore Land Authority. Lalu dipilihlah Kisho Kurokawa sebagai desainer dari biangalala ini. Perencanaan awal ukuran dari Singapore Flyer harusnya sama dengan London Eye yaitu setinggi 169 m. Namun akhirnya tidak jadi karena dikritik seperti membuat tiruannya saja.
Saat itu akhirnya disampaikan bahwa pengembang akan mengubah konsep desain agar tidak sama dengan London Eye. Namun saat proses pembuatannya pengembang mengalami kesulitan dalam pendanaan untuk membuat roda. Tepatnya, kesulitan ini terjadi di tahun 2005 dan sempat terhambat. Namun di bulan September 2005, pengembang mendapatkan pendanaan dari 2 bank Jerman sehingga bisa melanjutkan pembangunan. Menggunakan bantuan pendanaan dari 2 bank itulah akhirnya Singapore Flyer bisa diselesaikan dan diresmikan di tahun 2008.
Pembangunan menghasilkan luas bangunan sekitar 16000 m2 (172000 sq ft), dibangun di atas lahan seluas 33700 m2 (362700 sq ft) di sepanjang Marina Promenade. Dirancang oleh Arup dan Mitsubishi Heavy Industries dengan kapasitas 7,3 juta penumpang setiap tahun. Gerakannya sekilas terlihat pelan dengan kecepatan 0,24 meter per detik dan satu putaran berdurasi 30 menit.
Terdapat 28 kapsul berpendingin udara, seperti di Londen Eye, dirancang berupa kapsul exo (melekat di sisi luar roda). Dengan rancangan ini pemandangan tidak terhalang ketika berada di puncak, berbeda dengan rancangan kapsul endo (menggantung di roda) seperti di Star of Nanchang. Setiap kapsul memilik luas 26 m2 (280 sq ft) yang bisa diisi 28 penumpang, atau sampai 5 kursi roda dan 15 penumpang lain jika dipesan sebelumnya untuk pengunjung dengan kursi roda.
Bangunan terminal roda ini terdapat tiga lantai komersial, dengan teras terbuka ala Yunani yang bisa menjadi teater menghadap ke air dan dilengkapi juga dengan dermaga. Bangunan ini memiliki lanskap mewah, termasuk taman di atap dan tiruan hutan di atrium terminal. Parkir bus bisa menampung 40 bus di belakang bangunan dan terhubung melalui penyeberangan bawah tanah ke parkir tingkat untuk 300 mobil. Parkir mobil ini juga terbuka ke stasiun bawah tanah Promenade yang dibuka pada 17 April 2010. Jalan kursi roda dan lift, toilet penyandang cacat dan parkir khusus untuk kursi roda juga tersedia. Destinasi ini sangat memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pengunjungnya. Sehingga tidak perlu cemas untuk menaiki Singapore Flyer ini.
Pemandangan yang disajikan selama 30 menit sangatlah indah. Semakin tinggi, pemandangan yang tersaji di luar semakin spektakuler. Di arah Tenggara tampak hamparan laut lepas dan kapal-kapal yang tengah berlabuh. Dan jika beruntung Anda dapat melihat kepulauan Batam Indonesia di kejauhan. Di arah barat daya, terdapat rangkaian landmark ikonik Singapura yang sama-sama berada di daerah Marina Bay seperti, Gardens by the Bay, Hotel Marina Bay Sands, ArtScience Museum, dan patung singa Merlion dilatarbelakangi skyline gedung-gedung tinggi. Jangan sampai kehilangan momen untuk mendokumentasikan pemandangan dari ketinggian Singapore Flyer.
Transportasi untuk menuju Singapore Flyer adalah dengan menggunakan MRT (Mass Rapid Transit). Ambil jalur yang menuju ke stasiun Promenade (berwarna kuning atau biru). Setelah itu pilihlah pintu keluar yang mengarah ke Singapore Flyer. Pastikan untuk datang di jam operasional Singapore Flyer, yaitu 08.30 pagi hingga 10.00 malam. Harga tiker masuk Singapore Flyer adalah 33 USD atau sekitar Rp.450.000 untuk orang dewasa dan 21 USD atau sekitar Rp. 300.000 untuk anak-anak. Memang harga yang lumayan mahal tetapi, pemandangan yang di suguhkan tidak akan membuat menyesal.