Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Film

Officer Black Belt: Kisah Petugas Bela Diri vs Mantan Narapidana Kejahatan Seksual

17 September 2024   19:29 Diperbarui: 17 September 2024   19:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/05/204500665/di-korea-selatan-pelaku-kejahatan-seksual-dipasangi-gelang-kaki-elektronik?page=allInput 

Pekan lalu, Netflix merilis film Korea dengan pemeran utama Kim Woo Bin. Ini juga film kedua Woo Bin dengan kata 'black' di judulnya. Sebelumnya, berupa series genre futuristik yakni Black Night. Kali ini, judul film yang dia bintangi berjudul Officer Black Belt.

Nonton film itu, enaknya tidak perlu menunggu episode lanjutannya. Seperti Officer Black Belt ini yang selesai ditonton dengan durasi 109 menit. 

Film ini berkisah tentang Jun Do, anak dari lelaki pemilik resto ayam goreng yang selalu menjadikan "bersenang-senang" sebagai pertimbangan dia dalam melakukan sesuatu. Dua hal yang dia senangi adalah berolah raga fisik dan e-sport. Kesenangannya bertambah ketika dia mengikuti permintaan dari manajer pengawas gelang elektronik, Kim Sun Min, menjadi petugas bela diri sementara.

Tugas Jun Do mengawasi para mantan narapidana kejahatan seksual yang dipakaikan gelang kaki. Petugas ini dapat bertindak jika mereka melanggar aturan, misalnya mendekati korbannya atau abai terhadap baterai gelang kaki. 

Awalnya pekerjaan itu dirasakan membosankan karena hanya menunggu mantan narapidana itu melanggar aturan. Kalaupun melanggar, tidak bisa langsung ditindak. Tapi ada prosedur yang harus diikuti. 

Adrenalin Jun Do mendadak meningkat ketika dia turun ke lapangan untuk menindak pada mantan narapidana. Dia tidak tahu kesenangannya itu sering kali mengancam keselamatan jiwanya. Seperti ia harus dirawat di rumah sakit, karena ditikam berkali-kali oleh mantan narapidana yang ternyata disokong kriminal lainnya untuk membuat jera petugas bela diri. Bahkan petugas lain ada yang sampai tewas dan hampir lumpuh karena turut dijebak oleh mantan narapidana tersebut. 

Namun itu tidak melunturkan semangat mereka untuk mengawasi para mantan kriminal. Para penjahat ini kambuhan. Dipenjara tidak membuat mereka jera. Tapi penjara hanya menahan nafsu mereka yang saat keluar penjara tidak terbendung lagi.  

Mantan narapidana kejahatan seksual di Korea Selatan dipakaikan gelang kaki elektronik setelah bebas dari penjara. Alasannya, hal itu sebagai upaya untuk memperkuat hukuman bagi kejahatan seksual serta memudahkan untuk memantau pelanggar dan mencegah kekerasan berulang. Aturan tersebut diberlakukan sejak 2008. 

Dikutip dari Korea JoongAng Daily, gelang kaki tersebut harus dipakai hingga 10 tahun setelah pelaku dibebaskan dari penjara. Menurut petugas, saat mengenakan gelang kaki, para pelanggar akan diawasi oleh pihak berwajib selama 24 jam.

Akan tetapi seperti yang biasa terjadi di setiap instansi pemerintah, kurangnya sumber daya manusia jadi kendala utama. Di film saja, satu petugas harus mengawasi 20 orang. Belum lagi, kalau para mantan narapidana itu bersekongkol menjebak petugas, habis mereka.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun