Mohon tunggu...
DEWIYATINI
DEWIYATINI Mohon Tunggu... Freelancer - freelance writer

Belakangan, hiburan di rumah tidak jauh dari menonton berbagai film dan seri dari berbagai negara, meski genre kriminal lebih banyak. Daripada hanya dinikmati sendiri, setidaknya dibagikan dari sudut pandang ibu-ibu deh! Kendati demikian, tetap akan ada tulisan ringan tentang topik-topik yang hangat mungkin juga memanas di negeri ini. Terima kasih untuk yang sudah menengok tulisan-tulisan receh saya. Love you all!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Curahan Hati Orang Dewasa yang Gagal Menciptakan Dunia yang Aman untuk Anak-anak

14 Mei 2024   09:00 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:06 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sudah tidak ada lagi dunia yang aman untuk anak-anak kita tinggali? Anak-anak yang bagaikan malaikat itu harus dipangkas usianya karena kelalaian orang dewasa. 

Apakah kita ini, orang dewasa yang tidak lagi bisa menciptakan dunia yang aman bagi mereka? Seolah-olah kita lupa pernah menjadi anak-anak dan memimpikan tinggal di dunia yang bisa melindungi.

Padahal anak-anak selalu memberikan kepercayaan kepada orang dewasa. Tidak mungkin nyawa malaikat kecilnya ditukar dengan segepok uang. Tidak mungkin orang dewasa kehilangan rasa kemanusiaannya demi memenuhi nafsu dan hasratnya sendiri. 

Beberapa hari lalu, sejumlah orang tua telah kehilangan anaknya yang mungkin dalam waktu beberapa bulan akan mewujudkan mimpinya merajut masa depan di perguruan tinggi. Ada anak-anak yang tengah menanti nilai kelulusan mereka. Ada anak-anak yang mungkin akan memilih menggantikan tugas orang tua mereka sebagai tulang punggung keluarga.

Saat malaikat kecil itu terbang ke langit, orang dewasa yang seharusnya melindungi mereka, malah tengah sengit saling melempar tanggung jawab dan kesalahan. Mereka sibuk memberikan saran dan merasa sebagai pihak yang paling benar.

Lalu siapa yang bertanggung jawab telah menciptakan dunia seperti ini bagi anak-anak?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun