Setelah ditanya, anakku tidak mengakuinya. Keduanya mengaku tidak pernah memotong rambut mereka di kamar mandi.Â
Mendengar jawaban mereka, jadi agak merinding. Kami mempertanyakan rambut siapa itu dan bagaimana bisa ada di bak mandi.Â
Adikku yang tinggal dengan orangtuaku mengatakan mereka sudah membacakan Al Fatihah dan Ayat Kursi sebelum membakar potongan rambut itu. Mereka mengatakan tidak ingin menebak-nebak apakah itu bagian dari sihir atau tidak. Mereka hanya meminta perlindungan kepada Tuhan.
Kalau cerita Indadari jauh lebih menyeramkan. Perutnya layaknya perempuan hamil tapi tanpa janin. Menurut dia, dari hasil menemui orang-orang yang membantunya, ia terkena ilmu sihir. Biasanya, paling mudah, sihir dimasukkan ke dalam makanan. Akan tetapi, dia tidak pernah menyantap makanan kiriman dari orang lain. Jadi kenapa sihir bisa masuk?
Indadari diberi tahu kalau sihir ternyata bisa diperantarai oleh mimpi. Indadari mengakui ia sering bermimpi makan banyak. Makan yang tidak membuatnya kenyang.
Tidak hanya tubuh Indadari yang terkena santet, tapi juga rumah yang ditinggalinya. Saat rumahnya dirukiah, keluar berbagai binatang dari sudut rumahnya seperti biawak, ular, kalajengking, dan hewan berbahaya lainnya. Bahkan dari rekaman CCTV, terlihat ada ular di depan rumahnya. Tapi saat dihampiri, ular itu tidak tampak.
Indadari menyebutkan santet dan sihir akan semakin betah menyerang ketika si korban lebih fokus mempertanyakan pelaku. Padahal santet dan sihir akan sirna saat korban terus mendekatkan diri pada Tuhan. Salah satu tips Indadari, sering-seringlah wudu. Ia menyebutkan setan itu terbuat dari api, sehingga air yang akan mendinginkannya.Â
Indadari juga mengatakan semakin resah hati, semakin mudah setan merasukinya. Menurut dia, dengan mendekatkan diri pada-Nya, ia menjadi lebih tenang dan sihir itu lambat laun menghilang.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H