Dua hari lalu, aku baru saja menonton tayangan YouTube Feny Rose yang mewawancarai Indadari, tentang pengalaman dia yang bertahun-tahun disantet. Indadari bercerita selama enam tahun, santet terus mengejarnya. Entah sudah berapa banyak Indadari mencari penyembuh.
Loh, ini Lebaran, kok malah bicara santet sih? All right, mari bermaafan dulu ya! Meski aku belum lama menulis di Kompasiana meski sudah belasan tahun jadi anggota, barangkali ada tulisanku yang menyinggung atau melampaui batas, mohon dimaafkan.
Berbagi cerita soal santet, karena sehari setelah menonton tayangan itu, ada peristiwa yang terjadi. Peristiwa yang tidak masuk akal.
Oke, kita cerita dulu tentang peristiwa tidak masuk akal itu, baru melanjutkan cerita rangkuman pengalaman santet yang dialami oleh Indadari.Â
Tepatnya kemarin, orangtuaku mengirimi pesan. Mereka menanyakan apakah salah satu anakku memangkas rambutnya di kamar mandi, saat mereka menginap selama sepekan di sana. Mereka menemukan sejumput potongan rambut saat sedang menguras kamar mandi.Â
"Mau nanya, kalau Ceuceu gunting rambut gak saat menginap di sini?"Â
"Kenapa gitu?"
"Soalnya ini ada potongan rambut di dalam bak mandi."
"Siap, ini mau ditanyain ke anaknya, ya!"
Kemudian orang tuaku juga mengatakan tidak mungkin ada potongan rambut dari luar. Karena tidak ada akses dari luar menuju bak mandi, kecuali pipa saluran air.Â