Mohon tunggu...
Dimas Wardhana
Dimas Wardhana Mohon Tunggu... -

ex silent reader, 007 lover

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

The Jak dan Viking Memang Tidak Tahu Malu

29 Agustus 2013   00:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sungguh memalukan, itulah kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan kelakuan suporter Persija dan Persib di stadion Maguwo Harjo Sleman DIY. Kedua kelompok suporter itu berkelahi di halaman rumah orang, di home base sebuah klub IPL. Sekali lagi MEMALUKAN!

Pertandingan sepakbola liga super kembali diwarnai bentrok antar Jak Mania pendukung Persija Jakarta dengan Vikings kelompok bobotoh Persib Bandung. Sempat melihat tayangan disebuah stasiun tv dimana menpora Roy Suryo ikut mendukung jika suporter kedua klub tersebut diperbolehkan datang ke stadion. Roy Suryo berpendapat bahwa sebuah pertandingan sepakbola memang layaknya harus ada penonton. Padahal sebelumnya ada wacana bahwa laga tersebut dilangsungkan tertutup tanpa penonton.

Yang jadi pertanyaan mengapa sesuatu yang memang berpotensi akan berlangsung ricuh dibiarkan terjadi? Sungguh tidak bisa diterima akal sehat. Yang jelas bikin sibuk pihak keamanan, bikin resah warga sekitar. Toh apapun hasil pertandingan tidak akan banyak berpengaruh pada kedua kesebelasan. Apa yang menang bakal jadi juara ISL gitu?

Susah memang jika mengikuti alur berpikir PSSI, apa sih yang hendak dicari dengan mengijinkan Jak Mania dan Vikings itu boleh datang ke Jogjakarta? Apa PSSI akan bertanggungjawab bila terjadi kerusuhan besar yang merugikan rakyat di sana? Wake Up PSSI, Sepakbola nasional nggak akan rugi tanpa kehadiran kedua kelompok tersebut. Jangan manjakan mereka!

Cukuplah sudah wahai PSSI, jangan biarkan kedua kelompok suporter bertemu pada sebuah pertandingan. Tabiat dan kebencian akan satu sama lain sudah mendarah daging. Mereka itu tidak akan pernah dewasa menjadi suporter sepakbola karena otak mereka sudah dibrainwash oleh kefanatikan kosong.

Hukum Persija dan Persib dimana selama 10 tahun kedepan, dimana setiap pertandingan antar keduanya hanya bisa disaksikan melalui layar kaca saja. Jangan lagi mereka mencederai nilai-nilai sportivitas dalam sepakbola yang seharusnya dijalankan di lapangan maupun luar lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun