Media Internasional tengah digemparkan oleh fakta yang melibatkan Hunter Biden, Putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, atas kasus kejahatan federal. "Kejahatan Federal" mengacu secara khusus pada tindakan yang dianggap ilegal berdasarkan Undang-Undang Federal AS. Dilansir dari Media Indonesia[1], persidangan Hunter Biden dimulai sejak 3 Juni setelah Hakim Distrik Maryellen Noreika melalui pengajuan pengadilan menghendaki 3 Juni dan 10 Juni sebagai jadwal persidangan Juri di Wilmington. Juri yang terdiri dari 12 anggota di Negara Bagian Delware, AS, menyatakan pada Selasa (11/6) bahwa Putra Presiden AS bersalah atas kepemilikan senjata api ilegal. Putusan tersebut menjadi kali pertama Putra Presiden yang sedang menjabat bersalah dalam kasus pidana.
 Selain dari putusan tersebut, Hunter Biden juga menerima tuduhan atas kebohongan penggunaan narkoba dan penghindaran pajak di California yang akan disidang secara terpisah. Sejumlah ahli hukum mengatakan apabila ketiga tuduhan tersebut dapat dibuktikan dan Hunter dinyatakan bersalah, maka kemungkinan terdakwa menerima hukuman penjara selama 25 tahun dan denda mencapai 750.000 dolar AS (1 dolar AS= Rp 16.295).
 Keterlibatan Hunter Biden dalam tiga kasus tersebut menjadi kontroversi dan membuka kesempatan bagi Partai Republik yang menuduh bahwa terdakwa juga terlibat dalam praktik bisnis korup di China dan Ukraina, namun hal tersebut tidak terbukti benar hanya saja menjadi beban konstan untuk posisi politik Ayahnya saat mencari jabatan kedua di Gedung Putih.
Pengacara Hunter Biden, Abbe Lowell mengatakan bahwa ia akan memperjuangkan semua banding yang tersedia bagi Hunter dan menegaskan bahwa kasus tersebut bukan tentang kecanduan, tetapi tentang "pilihan ilegal yang dibuat terdakwa" saat kecanduan narkoba. Sementara itu, Presiden Joe Biden dalam konferensi pengendalian senjata di Washington DC mengatakan bahwa ia sangat bangga kepada putranya atas upayanya mengalahkan kecanduan narkoba. Hunter mengakui sudah sejak remaja mengonsumsi alkohol dan menyalahgunakan kokain saat kuliah di Universitas Georgtown. Pasca Hunter diberhentikan dari angkatan laut.
Meskipun Hunter merupakan anak seorang Presiden, secara tegas Joe Biden mengambil sikap dengan tidak memberi pengampunan khusus dan tetap menghargai proses serta putusan pengadilan. Namun, sebagai seorang Ayah, dia tetap memberi dukungan bersama keluarga lainnya. Hal ini tampak saat persidangan Hunter dihadiri oleh Jill Biden yang merupakan istri Joe Biden, Melissa istrinya, dan teman-teman  komunitasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H