Pernah gak sih kalian merasakan trauma? Tapi ini trauma tentang apa yang kalian impi impikan. Jadi begini di bulan Januari kemarin aku mendengar keluh kesah sahabat ku tentang kehidupan setelah menikah.
Dia berbica bla bla bla bla, dan yang aku simpulkan itu tentang keluarga yang terlalu dalam ikut campur ke dalam rumah tangganya, dan tidak lama setelah itu mereka bercerai. Mereka sudah lama bertunangan, bahkan hampir 7 tahun dan sedangkan usia pernikahannya kurang dari satu tahun.
Disitu sedikit membuat aku berfikir tentang bagaimana menjalankan impianku tanpa menambah banyak "kepala" yang masuk ke dalam lingkup rumah tangga.
Dan hal yang tidak di sangka sangka, ternyata ada konflik di rana keluargaku, yaitu kakak ku dan suaminya. Dia bertengkar hebat yang dimana kakak ku sudah enggan dan tidak mau lagi melanjutkan hubungan nya dengan suaminya. Entah karena apa aku juga tidak tahu.Â
Lagi lagi ini yang membuat makin dalamnya rasa trauma dan tidak percaya akan adanya cinta. Lantas bagaimana bisa di katakan cinta?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H