Sirih hitam (Piper Betle Var. Nigra.) telah dikenal memiliki manfaat untuk kesehatan sebagai anti kanker, anti alergi, anti malaria, anti jamur, antioksidan, kebersihan mulut, dan antihistamin.Â
Mitra mengatakan bahwa produsen Jamu herbal besar di Semarang memerlukan pasokan daun sirih hitam sebanyak 9 ton dalam waktu 3 tahun untuk kebutuhan obat sariawan.Â
Kelompok usaha tani yang bertanggungjawab memenuhi pasokan tersebut adalah binaan PT Fajar Biofarmaka Nusantara (PT FBION) yang berlokasi di Desa Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.Â
Kerjasama produksi tanaman sirih telah dilakukan dengan sejumlah petani lokal di Wonosobo, Karanganyar, Kalimantan, dan Jogjakarta. Harga dipasaran untuk sirih hitam tergolong mahal karena pertumbuhannya yang lama.Â
Untuk mendapatkan 2 daun selebar 5cm2 seharga Rp 15.000,00, dibutuhkan 3 bulan pemeliharaan yang rumit, namun demikian pertumbuhannya di hutan sangat baik dan relatif lebih cepat.Â
Namun, kendala terbesar bagi mereka adalah pertumbuhan daun sirih hitam yang lama dibandingkan dengan tanaman sejenis yang tumbuh di hutan.Â
Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk melatih petani yang tertarik untuk membiakkan sirih hitam secara masif, membangun petani plasma dan menjual panenannya kepada PT FBION sebagai bahan baku utama obat.
Pengabdian ini akan menggunakan sistem pelatihan pembiakan secara stek, cangkok, dan pembuatan sistem kontrol kelembaban berbasis sensor. Sistem ini akan bekerja secara otomatis setelah dilakukan pengaturan kebutuhan air bagi tanaman secara otomatis.
Diharapkan dengan sistem budidaya modern dalam greenhouse dan pelatihan pembiakan sirih hitam dengan sistem stek dan cangkok terkontrol akan mampu mempercepat pertumbuhan sirih hitam dan menjaga kandungan zat aktif sebagai obat tetap berkualitas. Selain itu mempersiapkan bibit sirih hitam untuk kebutuhan daerah lain sebagai plasma sirih hitam.
Sementara itu, mitra utama kegiatan ini adalah kelompok tani di bawah koordinasi Purwanto di Desa Triyagan, Sukoharjo.Â