Suatu ketika (Jaman belum ada internet & computer) ada seorang anak manusia yang sedang bingung dengan dirinya sendiri.Bingung bukan karena kurang akal sehat, atau kurang sandang pangan.Karena toh dia seorang anak manusia yang mempunyai harta benda yang lebih daripada cukup menurut pandangan orang sekitarnya.Kita sebut saja namanya Ridwan.Ridwan ini termasuk orang yang rajin dalam segala hal kehidupan baik untuk dunia maupun akheratnya.
Saat ini dia di bingungkan oleh pertanyaan yang ada dalam kepalanya yaitu : " Siapa Sebenarnya Pemimpin Sejati Itu ??? " Dia mencoba mencari jawabannya kesana kemari.Tapi belum bertemu juga dengan jawaban yang di inginkannya.Suatu ketika sewaktu dia sedang beristirahat di pinggir sawah miliknya yang terhampar luas.Di lihatnya seseorang sedang melakukan kegiatan di bawah pohon yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempatnya beristirahat.Dengan rasa penasaran dia menghampiri orang tersebut.Ternyata seorang yang sudah tua di hampirinya tadi sedang melaksanakan ibadah sholat.
Kemudian dia duduk dengan diam sampai orang yang sedang ibadah sholat tersebut selesai.Setelah di rasanya pas dia pun lalu mengucapkan salam.Yang lalu di balas orang tersebut.Kemudian terjadilah percakapan di antara mereka ber dua.
Ridwan : " Mohon maaf  Bapak, kalau boleh saya tahu ..... Bapak datang dari mana ? "
Bapak Tua " Saya datang dari Martapura nak ..... Ingin pulang ke kampung Muara Kuin Banjar.Anak sendiri dari mana ? "
Ridwan " Saya orang kampung sini Bapak.Jauh sekali perjalanan pulang Bapak.Saya lihat Bapak hanya membawa sarung, serta bungkusan kecil & tidak membawa bekal makanan atau minuman untuk perjalanan Bapak ? "
Bapak Tua : " Yah inilah nasib saya nak.Bapak cuma orang kecil ..... Bapak cuma punya apa yang ada saat ini anak lihat.Untuk makanan & minuman Insya allah pasti ada yang mencukupinya. "
Ridwan : " Maksud Bapak bagaimana ? "
Bapak Tua : " Maksud Bapak, jika kita pandai bersyukur atas nikmat yang telah di berikan oleh Allah Sang Maha Pencipta maka akan di berikan keberkahan & kecukupan akan dunia akherat kita "
Ridwan semakin tertarik akan ucapan orang tua yang ada di hadapannya itu.Langsung saja Ridwan merasa inilah kiranya waktu yang tepat.Untuk  bisa mengutarakan rasa kebimbangan & kebingungannya saat ini akan pemasalahan yang di hadapinya dalam beberapa waktu ini.
Ridwan : " Mohon maaf Bapak ..... Kalau boleh bisakah saya bertanya lagi ? "