Tradisi salam tempel merupakan hal yang sangat ditunggu bagi seluruh orang terutama bagi anak-anak bahkan orang dewasa pun juga sering mengharapkan salam tempel. Siapa sih disini yang ngga mengharapkan salam tempel?
Salam tempel merupakan sebuah tradisi yang tak pernah terlewatkan pada saat lebaran tiba, salam tempel menjadi sebuah hal yang sangat dinanti-nantikan. Tradisi salam tempel ini atau yang biasa disebut dengan bagi-bagi THR biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah bekerja atau orang yang sudah berpenghasilan. Lalu dibagikan kepada anak-anak kecil ataupun sanak saudaranya.
Ketika kita masih kecil biasanya kita akan mendapatkan THR banyak tetapi saat sudah besar maka jumlah THR kita menjadi berkurang bahkan tidak dapat sama sekali.
Salam tempel merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu bahkan bukan cuma ada di Indonesia, di Arab pun juga ada tradisi salam tempel, seperti dalam artikel yang pernah saya baca salam tempel di Uni Emirat Arab lebih dikenal sebagai eidiyah. Tradisi memberikan uang tunai tersebut dilakukan pada hari-hari raya besar, seperti Idul Fitri atau Idul Adha. Budaya salam tempel ini berasal dari awal Abad Pertengahan. Meski sudah terjadi lama dan turun-temurun, eidiyah di Uni Emirat Arab bukanlah tradisi yang universal. Tak seluruh keluarga melakukan hal yang sama pada anak-anak atau kerabat mereka yang berusia muda.
Salam tempel yang dilakukan biasanya isi uang dalam amplopnya sangat beragam, tergantung orang tersebut ingin membagikan uang seberapa besar nominal yang ingin dia berikan pada sanak saudaranya ataupun anak-anaknya.
Bahkan sekarang semakin berkembangnya zaman salam tempel atau THR tidak hanya dilakukan dalam bentuk bagi-bagi uang melainkan THR berupa ponsel atau apapun yang bisa bermanfaat.
Di Indonesia tradisi bagi-bagi THR biasanya bertujuan untuk memberikan sebuah penghargaan kepada anak yang telah berhasil menjalankan ibadah selama 30 hari lamanya. Reward atau penghargaan ini juga menjadi tujuan dan memotivasi anak-anak untuk lebih semangat dalam menjalankan ibadah puasa di tahun-tahun yang selanjutnya.
1. Gunakanlah uang untuk membeli hal-hal yang bermanfaat
Beli lah barang sesuai dengan apa yang kalian butuhkan, bukan apa yang kalian inginkan. Agar barang tersebut bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan tidak mubazir