Mohon tunggu...
dewangga cipta mahendra
dewangga cipta mahendra Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan

saya penggiat dengan kegiatan sosial dan linkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi e-PGPR (Anggrek dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

28 Juli 2023   16:11 Diperbarui: 28 Juli 2023   16:55 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggrek adalah sumberdaya hayati flora yang memiliki nilai konservasi tinggi. Peningkatan jumlah spesies dan jumlah individu dari beberapa tanaman yang dilindungi tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan inovasi yang berkaitan dengan perlindungan dan pelestarian flora dengan pengembangan pembangunan greenhouse yang dilengkapi dengan sistem manipulasi mikroklimat untuk mendukung kehidupan flora.

PT. Pertamina Patra Niaga DPPU Ahmad Yani memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam keberlanjutan alam sekitar.  Sebagai bagian dari upaya tersebut, perusahaan ingin mengimplementasikan inovasi penanaman tanaman anggrek dengan bantuan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) di Keluarahan Tambakharjo. Anggrek adalah salah satu tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi dan populer di Indonesia. Namun, tanaman ini membutuhkan perawatan khusus dan lingkungan yang mendukung untuk tumbuh dengan baik.

PGPR merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam akar tanaman dan memiliki sifat yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. PGPR membantu tanaman dengan meningkatkan ketersediaan nutrisi, meningkatkan toleransi terhadap stres lingkungan, serta mengurangi risiko serangan patogen tanaman. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai alternatif teknologi ramah lingkungan di lapangan. Dengan memanfaatkan PGPR, PT. Pertamina Patra Niaga DPPU Ahmad Yani ingin meningkatkan keberhasilan pertumbuhan anggrek, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, serta memberikan manfaat positif bagi lingkungan sekitar.

Program inovasi e-PGPR ini menunjukkan komitmen PT. Pertamina Patra Niaga DPPU Ahmad Yani untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan menggabungkan teknologi mikrobiologi dan praktik pertanian berkelanjutan, program ini berpotensi untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi komunitas setempat. Berikut merupakan tahapan inovasi e-PGPR :

Survei lokasi

Survei lokasi dilakukan untuk memastikan bahwa spesies anggrek yang dipilih sesuai dengan iklim dan kondisi tanah di lokasi penanaman, serta memilih PGPR yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Persiapan alat dan bahan

Hal yang dilakukan yaitu pemilihan varietas anggrek yang unggul dan memiliki daya tumbuh baik di lingkungan Kelurahan Tambakharjo. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan varietas meliputi daya tahan terhadap kondisi lingkungan, estetika, dan permintaan pasar. Setelah itu, PGPR diproduksi secara massal agar dapat diaplikasikan pada bibit anggrek sebelum ditanam. Lahan yang akan digunakan untuk penanaman anggrek akan diolah dan dipersiapkan dengan baik. Persiapan tanah akan mencakup pembenahan struktur tanah, penyediaan nutrisi yang diperlukan, dan pemilihan lokasi yang optimal untuk pertumbuhan anggrek.

Pemberian perlakuan PGPR ke anggrek

Sebelum bibit anggrek ditanam di lahan, PGPR yang telah diproduksi akan diaplikasikan pada akar bibit. Aplikasi PGPR bertujuan untuk membentuk hubungan simbiosis antara mikroorganisme dan tanaman, sehingga tanaman akan mendapatkan manfaat dari PGPR yaitu dapat tumbuh secara optimal. Setelah aplikasi PGPR, bibit anggrek akan ditanam dengan hati-hati sesuai dengan panduan teknis yang telah disiapkan. Tim perawatan kemudian akan merawat anggrek secara rutin, termasuk penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit yang mungkin muncul.

Monitoring dan evaluasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun