Mohon tunggu...
Dewan Strategis
Dewan Strategis Mohon Tunggu... -

Circle of Mind for Prediction and Strategic Analysis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jurus 'Belut Putih' Akbar Tanjung untuk Menggoyang Ical

18 September 2013   11:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:44 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Akbar Tanjung (AT) namanya kalau tidak piawai dalam memainkan jurus dan ajian "politik belut putih". Saya ingat almarhum Gus Dur pernah mengumpamakan mantan Ketum DPP Golkar tsb dg "belut dikasi oli dilepas di sawah di malam gelap gulita dan hujan besar." Bayangkan betapa susah menangkapnya. Itu sebabnya langkah politik AT seakan-akan "kagak ade matinye" di Golkar, kendati posisinya nyaris tak diperhitungkan lagi sebagai capres atau cawapres 2014. tetapi AT masih akan menunjukkan bhw dirinya harus diperhtungkan oleh para elite partai beringin tsb, kendati di kalangan yang muda (Bamsoet, Nurul Arifin, Idrus Markham dll), AT lebih dianggap sebagai kebisingan belaka. Kebisingan atau tidak, jurus belut putih yang kini dimainkan AT masih menarik minat banyak pihak di dalam PG utk mencoba mengganggu pencapresan Ical. Setidaknya, wacana evaluasi pun marak kembali kendati sudah sempat meredup. Gara-2 tingkat elektabilitas Ical yang mulur-mungkret dan masih terlalu jauh jika dibanding dg Jokowi (yg belum tertarik utk nyapres, boro-boro pasang iklan di seantero negeri spt Ical dll), maka faksi non Ical pun esakan mendapat angin. Dan di sinilah AT menjadi "jubir" tetapi sekaligus seakan masih tetap konsisten dg hasil Rapimnas yg menetapkan Ical sbg Capres PG!. AT mulai menggoreng kalimat-2 bersayap spt "tidak ada mutlak-2an," atau "walaupun Ical tetap calon, tetapi sebaiknya DPD dilibatkan", dsb untuk terus mengobarkan perlawanan thd sang Ketum. Golkar, tampaknya akan mengalami keribetan menjelang 2014 walaupun ini agak menyalahi "pakem" dan "tradisi" partai Orba yg biasanya patuh thd apa kata boss tsb. AT, dan sebagian sesepuh PG, tampaknya menggunakan filsafat kelapa yg "makin tua makin banyak santannya", alias makin kuat syahwat politik mereka!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.mashikam.com/2013/09/akbar-tanjung-dan-aji-belut-putih-dalam.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun