Dalam mencapai kesempurnaan tertinggi ini tentu tidak mudah dan banyak hambatan serta tantangan setiap langkahnya, baik dari dalam diri sendiri maupun pengaruh dunia luar. Tantangan terbesar adalah dari ikatan manusia ke dunia material, dari harta benda, kekuatan, posisi, keinginan, dan harapan sekuler. Keinginan ini adalah hal-hal menggoda yang mengikat jiwa, membuatnya sulit untuk mencapai pembebasan sejati.
Selain itu, ego atau ahamkara merupakan tantangan dan penghambat yang besar dalam mencapai Moksa. Ego membuat seseorang merasa terpisah dari yang lain dan Tuhan, dan dengan demikian memperkuat ilusi duniawi. Latihan kerendahan hati dan kontrol diri dapat menjadi jalan untuk menaklukkan ego.
Kesabaran adalah kunci dari tantangan ini. Untuk mencapai Moksa, dibutuhkan upaya terus-menerus, penuh dengan kejujuran dan pantang lelah. Disiplin ketika mempelajari kehidupan yang dipenuhi dengan doa, meditasi, ajaran suci, dan Dharma harus dilakukan tanpa mengharapkan hasil langsung. Seperti tanaman yang membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berbuah, Moksa membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan integritas untuk mencapainya.
Kegagalan serta tantangan yang sulit adalah bagian dari sebuah perjalanan menuju tujuan tertinggi. Namun, umat Hindu diajarkan untuk tetap tabah dan mempertimbangkan semua hambatan sebagai ujian untuk memperkuat jiwa. Dengan kesabaran dan keteguhan diri yang kuat, jalan menuju Moksa yang panjang dan sulit akan menjadi perjalanan suci yang membawa kedamaian.
Moksa bukan sekadar cita-cita, melainkan sebuah perubahan besar bagi setiap individu. Jalan menuju tujuan tertinggi ini tentu berbeda-beda untuk setiap orang, baik dalam pelaksanaannya maupun tantangannya. Namun, dengan tujuan ini, umat Hindu mendapatkan kesadaran spiritual serta kedamaian dalam hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI