Mohon tunggu...
IDewa Wintara
IDewa Wintara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Perlu Menjadi Orang Muslim Untuk Merasakan Penderitaan Palestina, Hanya Cukup Menjadi "Manusia"

17 Desember 2017   22:57 Diperbarui: 18 Desember 2017   12:00 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi bela Palestina 1712 di Monas (Dokumentasi Pribadi)

Iya, mereka mungkin merupakan sebagian penduduk di muka bumi ini yang kini hidup di belantara perang sehingga hukum rimba sangat berlaku. Ya , mereka mungkin orang - orang yang mempunyai kesalahan yang kurang disukai oleh orang , namun itu wajar dengan seukuran manusia , itupun masih wajar ketika tidak disukai musuh. 

Tapi haruskah dirampas tentang apa - apa yang seharusnya bahkan dari lampau menjadi hak mereka. Perdamaian? , mungkin bukan menjadi tujuan pihak perampas yang semakin hari datang dan datang lagi. Apa mereka lupa arti dari damai , atau bahkan kata itu tidak ada dalam kamus mereka. Ya sudahlah itulah yang terjadi kini di Palestina , negara kecil yang merdeka namun belum merasakan cinta. Cinta siapa? Negara sebelah yang hubungannya goyah.

Terlepas dari semua itu , sebelumnya ini bukan pertama kali terjadi di negara itu , gemuruh suara desingan peluru sudah terdengar semenjak kedua negara berselisih beberapa tahun silam. Namun jika ini perang resmi kenapa bisa kalah kenapa bisa dirampas , jawaban tidak lain dan tidak bukan karena sekutu , sekutu musuh yang merupakan negara Adi Kuasa bahkan menjadi penentu hak setiap negara. 

PBB? Iya Perserikatan Bangsa - Bangsa sudah pernah mengultimatum Israel , tapi hasilnya apa? Cuma selembaran aturan dunia perang. USA? Yg seharusnya menjadi penengah , malah berpura - pura lengah , bahkan diam - diam mendukung pertumpahan darah.

Indonesia , memang negara kita ini merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Mungkin ini juga menjadi alasan kenapa bangsa kita berusaha keras mengembalikan Yerusalem ke pihak Palestina lewat jalur diplomasi. Tapi saya bukan muslim , tapi saya tinggal di Indonesia , tapi saya mendukung Palestina kenapa? 

Jawabannya sudah ada di judul tulisan ini. Mungkin agama bukan menjadi alesan kongkrit buat setiap orang menyatakan pembelaannya terhadap Palestina. Jika ditelaah lebih dalam lagi , bangsa kita ini sudah menyatakan sikap keikutsertaan nya dalam perdamaian dunia. Ini sudah tertulis dalam pembukaan UUS 1945. Tidak hanya itu kata 'Kemerdekaan adalah hak segala bangsa' menjadi alasan fundametal ketika bangsa tercinta ini merasa terpanggil berkat rasa kemanusiaan (HAM) yang dijunjung tinggi. Semoga saja kedepannya PBB menyelenggarakan sidang istimewa dan hasilnya pun sitimewa , semoga saja.

"Dunia masih bersama Palestina"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun