BALIKPAPAN - Belajar perihal karya jurnalistik perlu memerlukan basic atau dasar yang bisa menjadi acuan. Misal pada salah satu karyawan Tribun Kaltim yang memulai karir menjadi manager band local hingga selalu gagal ketika melamar, tetapi lewat semangat dan dukungan dari teman-teman Pak Fachmi bisa berbagi ilmu terkait karja jurnalistik yang benar.
Jurnalistik adalah aktivitas proses pengumpulan, penulisan, penyuntingan dan menyebarkan informasi sehari -- hari melalui media-media yang ada yaitu televisi, koran, internet dan lain-lain, dengan adanya jurnalistik ini bisa membantu masyarakat untuk mengetahui informasi -- informasi atau berita yang mereka tidak ketahui. Untuk memenuhi isi berita tersebut maka harus ada unsur 5w 1h. 5w 1h ini sangat berpengaruh pada fakta informasi yang ingin di sampaikan karena informasi yang jelas dan benar adalah terhindar dari hoax. Lebih simple pengertian jurnalistik adalah mencari berita kemudian mengolahnya dan mempublikasikan.
Pak Fachmi Rachman adalah salah satu seorang jurnalis fotografer dari Tribun Kaltim yang berada di Balikpapan Tribun Kaltim ini didirikan pada tanggal 8 Mei 2003, Tribun Kaltim ini berkantor pusat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tribun Kaltim memberikan berita-berita terkini yang berasal dari jaringan wartawan tribun yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur (Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Bontang, dan Sanggata). Selain berita-berita terkini yang berada di Kalimantan Timur, Tribun Kaltim juga menyajikan informasi melalui media social di antaranya melalui via Facebook, Twitter, Instagram, dan youtube. Pak Fachmi Rachman mulai masuk Tribun Kaltim pada tahun 2006 setelah lulus kuliah di universitas Muhmmadiyah Malang pada tahun 2005 jurusan psychology. Sebelum menjadi jurnalis pada saat kuliah pak Fachmi bekerja sebagai Manager band local yang berasal dari Malang karena faktor kuliah akhirnya pak Fachmi berhenti menjadi Manager band pada tahun 2004.
Pada saat zaman kuliah dulu banyak teman -- teman kos pak Fachmi yang berbeda fakultas dan universitas jadi banyak yang mengajari tentang fotografi dan jurnalistik. Karena tuntutan dari keluarga untuk bekerja akhirnya pak Fachmi mulai melamar pekerjaan sebagai fotografer Tribun Kaltim tetapi gagal untuk menjadi fotografer dan akhirnya pekerjaan nya dialihkan menjadi seksi dokumentasi foto dan litbang. Karena sudah hampir 1 tahun bekerja sebagai seksi dokumentasi dan litbang pak Fachmi akhirnya di pindah tugaskan menjadi jurnalis tetapi tidak menjadi jurnalis di Balikpapan melainkan di Samarinda.
Dalam membuat berita ada bebebrapa tahapan yang dilakukan oleh seorang jurnalis tahap yang pertama adalah rapat redaksi untuk menentukan berita apa saja yang dimasukan pada surat kabar tersebut, taha kedua yaitu mencari bahan berita biasanya di Tribun Kaltim meriset dan menganalisis berita tersebut setelah itu tahap selanjutnya adalah cover both side dan wawancara setelah wawancara jurnalis mulai menulis naskah berita tersebut, setelah naskah berita selesai naskah berita tersebut dikirim ke deraksi untuk di crosscheck lalu berita tersebut di serahkan ke editor untuk melihat berita tersebut apakah berita tersebut masuk atau tidak ke surat kabar.
Saat menjadi jurnalis pertama kali pak Fachmi Rachman menjadi jurnalis ekonomi kurang lebih 2 tahun. Menurut pak Fachmi dulu foto jurnalistik itu mengandalkan full frame, full frame yaitu mengandalkan fotonya, jadi dulu foto jurnalistik itu foto nya harus jelas agar orang bisa memahami tidak ada namanya simbolisasi dan teknik-teknik komposisi dan dijaman dahulu dan untuk editing dulu foto jurnalistik minimal 80% foto sudah harus jadi di lapangan editing di lapangan itu cuma mengedit brightness dan membuat caption nya karena terbatasnya akses internet jaman dulu, setelah mengedit foto di lapangan lalu kembali ke kantor untuk menulis berita dan diserahkan ke deraksi. Lalu seiring berkembang nya tekhnologi jurnalis foto harus menguasai penggunaan proses photoshop tetapi ada batasan boleh atau tidak nya penggunaan photoshop. Misalnya yang di perbolehkan adalah cropping, menyesuaikan highlight dan shadow nya dan yang tidak di perbolehkan adalah menambahkan gambar atau menghapus nya, membuat terang dan gelap yang berlebihan
Foto jurnalistik menurut pak Fachmi yaitu foto jurnalistik itu bagian dari dunia jurnalisme karena menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan dan berita kepada masyarakat dan harus taat pada etika jurnalistik dan harus memakai unsur 5w1h dan kita juga harus berhati-hati dalam mengambil gambar karena pemikiran masyarakat akan makna gambar yang kita ambil berbeda-beda oleh karena itu kita harus memikirkan konsep foto yang kita ambil dan kita harus memasukan unsur berita ke dalam foto yang kita ambil agar masyarakat mengerti makna foto yang kita ambil. Berikutnya adalah karakteristik foto jurnalistik menurut pak Fachmi Rachman adalah menarik, mudah dimengerti / ditangkap . Mengapa harus menarik menurut pak Fachmi.
Media: Tribun Kaltim
Narasumber: Fachmi Rachman
Kontak: +62 811 5900 181
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H