Oleh : Dewa Gede Febryanta dan Putu Ayu Anggya Agustina
Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar
Munculnya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 telah melumpuhkan banyak industri. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, mengalami krisis ekonomi akibat penurunan daya beli masyarakat, salah satunya dengan pembatasan interaksi eksternal untuk mengekang penyebaran covid-19. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memulihkan UMKM, salah satunya melalui program yang dilaksanakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dengan mengundang inovator muda untuk mendukung digitalisasi UMKM.
Kemandirian, jiwa wirausaha yang tinggi, dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi menjadikan UMKM sebagai usaha yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, karena perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, keberadaan usaha kecil dan menengah juga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu UMKM juga dapat menciptakan kreativitas dan kemampuan inovasi bagi masyarakat untuk mendorong pembangunan ekonomi ke depan.
Pentingnya UMKM harus mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menyebar ke pasar yang lebih luas, kata Christina dalam diskusi online tentang "Optimasi" yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), dengan tema "Optimalisasi Edukasi dan Bisnis Secara Digital Oleh Generasi Muda".Â
Christina menilai, pemerintah harus berupaya membiasakan pelaku UMKM dengan perilaku digital. Pemasaran produk UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dapat menciptakan peluang yang sangat besar dan mendorong perkembangan industri tanah air, serta dapat mendorong ekonomi kreatif, pariwisata, dan jasa lainnya (kpi.go.id/RG, 29 November 2020).
Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi membuat masyarakat semakin pintar dalam menggunakan layanan digital. Bagi pelaku bisnis seperti UMKM, ini mungkin merupakan peluang terbesar. Munculnya pandemi Covid-19 telah membawa masyarakat memasuki era Revolusi Industri 4.0. Ada faktor lain yang meningkatkan pelaku bisnis, seperti banyaknya platform digital yang terus bermunculan.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, mengatakan pihaknya yakin jika pelaku UMKM di digitalisasi akan mampu bertahan dari pandemi. Karenanya, UKM secara tidak langsung dituntut untuk menguasai keterampilan untuk beroperasi di dunia digital. Jika digitalisasi UMKM dapat dilakukan secara menyeluruh, layanan digital ini dapat digunakan untuk menghubungkan komunikasi dan hubungan antara pelaku usaha dan konsumen. Bukan hanya itu, belanja konsumen juga bisa meningkat dan roda perekonomian bisa berputar lagi (Sobat.com/Fatimah, Â 2021).
Oleh karena itu, Pemerintah masih terus mengupayakan untuk memperluas tujuan digitalisasi UMKM, agar dapat terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya rencana implementasi digitalisasi UMKM. Sebagai cara berinovasi dan beradaptasi dengan kebiasaan baru, pelaku UMKM dapat mengoptimalkan teknologi digital untuk mempertahankan dan menjalankan usahanya di rumah serta terkoneksi dengan internet. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan meningkatkan kinerja dari UMKM itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H